Green News
Tenang! Harga BBM, LPG dan Listrik Tidak Akan Naik Sampai Juni 2024
Namun, setelah Juni 2024, pemerintah akan kembali mengevaluasi harga-harga energi.
Senin, 22 April 2024
Ilustrasi. Kementerian ESDM memastikan harga BBM, LPG, dan listrik tidak akan naik hingga Juni 2024, meski tensi Iran vs Israel meningkat. (Pixabay).
Denpasar. Pemerintah memastikan harga bahan bakar minyak (BBM), elpiji (LPG), dan listrik tidak akan naik hingga Juni 2024. Pemerintah berjanji akan memaksimalkan stok yang ada demi menahan stabilitas harga energi tersebut.
Kepastian ini disampaikan pemerintah di tengah meningkatnya tensi geopolitik Timur Tengah, terutama Iran vs Israel. "Kemarin sudah kami bahas, (harga) kami tahan sampai Juni. Sesudah Juni harus ada evaluasi, kalau konflik ini tidak berkesudahan kan harus ada langkah yang pas," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dilansir esdm.go.id, Minggu (21/4).
Pertimbangan menahan harga BBM, elpiji, dan listrik hingga Juni, lanjut dia, agar masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan harga-harga, mengingat Indonesia baru pemulihan. "Jangan sampai masyarakat kena beban tambahan. Itu saja," jelasnya.
Namun, ia mengingatkan selanjutnya pemerintah akan menggunakan Peraturan Presiden 191 agar subsidi elpiji lebih tepat sasaran.
Apabila konflik antara Iran dan Israel terus memanas dan berlangsung panjang, maka pemerintah akan mengupayakan sumber pasokan baru dari negara-negara Afrika.
"Kalau lihat mapping-nya, kita bisa lihat dari beberapa negara Afrika kan nggak lewat Selat Hormus (tidak terdampak konflik), seperti Guyana dan Mozambik," imbuh dia.
Sementara, strategi jangka panjangnya untuk ketahanan energi nasional dalam pasokan BBM dan elpiji, Kementerian ESDM akan mendorong peningkatan produksi minyak dan gas (migas) nasional, seperti di Blok Cepu dan Rokan, termasuk Buton.
"Kemudian, satu lagi yang berprospek itu di Buton, offshore Sulawesi Tenggara milik PT Pertamina (Persero). Waktu awal 2019-2020, kami bikin geoseismik, itu salah satunya menemukan mapping-mapping itu," tutur dia.
Karenanya, Kementerian ESDM kembali mendorong Pertamin untuk mengembangkan lapangan Buton. "Minyaknya minyak berat, tapi jumlahnya besar. Potensinya bisa 5 miliar barel. Kalau bisa ambil 20%-nya saja sudah 1 miliar barel. Kami dorong ini," tandasnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar