Green News
Ketebalan Tutupan Es di Papua Berkurang 4 Meter Gegara Perubahan Iklim
BMKG menyebut gletser atau tutupan es salju abadi di Puncak Jaya, Papua, kian menipis.
Sabtu, 20 April 2024
Ilustrasi. BMKG menyebut ketebalan tutupan es atau gletser di Puncak Jaya, Papua, berkurang empat meter akibat perubahan iklim. (PEXELS/Tyler Lastovich).
Denpasar. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap ketebalan tutupan es di Puncak Jaya, Papua, berkurang sekitar empat meter berdasarkan pantauan terakhir pada Desember 2023. Diperkirakan, hal itu terjadi akibat perubahan iklim.
"Kemungkingan terkait kondisi El Nino pada 2022-2023," ujar Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Klimatologi Pusat Litbang BMKG Donaldi Permana dilansir Antara, Jumat (19/4).
Ia menuturkan pemantauan gletser atau tutupan es di Puncak Jaya dilakukan pada 2009-2023. Dari 2016-2022, rata-rata pengurangan luas es sekitar 0,07 kilometer persegi per tahun dengan estimasi total luas es pada April 2023 mencapai 0,23 km persegi.
Pada pemantauan 2022 lalu, BMKG memperkirakan ketebalan es yang tersisa saat itu mencapai enam meter. Namun setahun setelahnya, yaitu Desember 2023, menunjukkan ketebalan es makin menipis dengan pengurangan hingga empat meter atau menyisakan ketebalan dua meter.
Donaldi menyebut perubahan iklim akibat pemanasan global berperan besar membuat tutupan salju abadi satu-satunya di wilayah Indonesia itu sedikit demi sedikit menipis sejak revolusi industri pada 1850.
Berdasarkan data, sambung dia, pada 1850 silam cakupan luas es di Puncak Jaya mencapai sekitar 19 km persegi. Kemudian, merosot hingga Mei 2022 diperkirakan menjadi 0,34 km persegi.
Selain gletser di Puncak Jaya yang menipis, ia menambahkan beberapa pegunungan di wilayah tropis juga mengalami pencairan es. Di antaranya Gunung Kilimanjaro di Tanzania, Quelccaya di Peru, dan Naimona'nyi di dataran tinggi Himalaya, Tibet.
Perubahan iklim secara global pada tahun lalu membuat 2023 menjadi tahun terpanas dengan suhu rata-rata global selama 10 tahun, yaitu 2014-2023, mencapai 1,20 plus minus 0,12 derajat Celcius.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar