logo loading

Green News

Studi: Gen Z di Inggris Percaya Hidup Bakal Lebih Sulit dari Orang Tua Mereka

Gen Z di Inggris mengkhawatirkan masalah uang, lapangan kerja, dan krisis iklim, akan lebih berat ke depan.

 Selasa, 05 Maret 2024

Gen Z di Inggris mengkhawatirkan masalah uang, lapangan kerja, dan krisis iklim, akan lebih berat ke depan. (PEXELS/Zen Chung).


Denpasar. Remaja alias gen Z di Inggris percaya bahwa generasi mereka akan memiliki kehidupan yang lebih sulit, bahkan buruk dibandingkan orang tua mereka. Hal tersebut tertuang dalam penelitian baru bertajuk Barnardo’s — Changing Childhoods, Changing Lives.

Penelitian oleh YouGov yang dilakukan terhadap badan amal anak-anal Barnardo’s melansir kekhawatiran gen Z tersebut berdasarkan uang, lapangan kerja, dan krisis iklim. Dengan total sampel yang diteliti, yaitu 1.001 remaja berusia 14-17 tahun.

55 persen gen Z yakin kehidupan mereka akan lebih buruk dibandingkan generasi sebelumnya saat diminta membayangkan kehidupan mereka di usia 30 tahun.

Sementara, 34 persen gen Z lainnya berpendapat bahwa kehidupan anak-anak pada generasi berikutnya tidak akan lebih baik. Sedangkan 9 persen dari mereka yang ikut dalam penelitian mengaku putus asa dengan masa depan mereka.

Kepala Eksekutif Barnardo’s Lynn Perry mengatakan hasil penelitian ini menandakan telah terjadi pelanggaran kontrak sosial. “Dan, kita berisiko mengecewakan generasi berikutnya,” ujarnya dilansir the Guardian, Senin (4/3).

“Tugas kita adalah membuat dunia menjadi lebih baik bagi anak-anak kita. Bukan malah membuatnya menjadi lebih buruk,” Perry mengingatkan.

19 persen remaja mengkhawatirkan uang. Mereka percaya mereka tidak akan memiliki cukup uang pada usia 30 tahun untuk hidup nyaman. Gambaran suram ini, kata Perry, akibat bombardir berita tentang tantangan yang anak-anak hadapi.

“Dari kesenjangan dan masalah lingkungan, hingga kekhawatiran terhadap kesehatan dan pasar perumahan yang tidak terkendali. Semua ini bukan dibuat-buat. Tidak benar jika anak-anak dibiarkan takut terhadap tahun-tahun mendatang, alih-alih semangat dengan masa depan mereka,” tegas Perry.

Dengan kondisi tersebut, ia memperkirakan bahwa keadaan akan menjadi lebih sulit bagi anak-anak, termasuk meningkatkan kesehatan mental gen Z, peningkatan risiko eksploitasi online, dan semakin banyak anak-anak yang masuk atau berada dalam perawatan.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler