Jakarta. Greeners, kita mungkin sudah terbiasa dengan mobil listrik berbasis baterai yang belakangan makin banyak terlihat di jalanan kota-kota besar di Indonesia. Namun, bagaimana dengan pesawat listrik?

Startup asal Belanda Elysian merancang pesawat regional yang sepenuhnya bertenaga listrik, dengan jangkauan 500 mil atau 805 kilometer dan ruang untuk 90 penumpang. Pesawat listrik ini akan mampu mengurangi emisi hingga 90% dan diharapkan dapat diterbangkan secara komersial dalam satu dekade ke depan.

"Banyak ahli mengatakan Anda memerlukan teknologi baterai yang mungkin baru ada setelah 2050 untuk mendapatkan jangkauan dan kemampuan muatan yang wajar untuk pesawat," kata Reynard de Vries, direktur desain dan teknik di Elysian seperti dikutip dari CNN.

Masalah utama untuk menciptakan pesawat listrik adalah perlunya dukungan teknologi baterai yang lebih maju. Namun, de Vries melihat bagaimana mendorong efisiensi penggunaan baterai dengan teknologi yang sudah tersedia saat ini. 

Pesawat yang disebut E9X itu, saat ini masih baru ada di atas kertas. Elysian berencana untuk membangun model dalam waktu dua hingga tiga tahun, dan prototipe skala penuh pada 2030. Namun, fitur desain utamanya sudah diketahui, dan agak mengejutkan.

"Namun, anda tidak boleh berasumsi bahwa pesawat listrik akan terlihat seperti pesawat paling canggih saat ini," kata de Vries.

E9X akan memiliki delapan mesin baling-baling dan lebar sayap hampir 138 kaki atau 42 meter. Pesawat tersebut akan lebih lebar dari Boeing 737 atau Airbus A320 meskipun kedua pesawat dapat mengangkut lebih dari dua kali lipat penumpang, tetapi memiliki badan pesawat yang lebih tipis. Bentuk tersebut, menurut de Vries, meningkatkan karakteristik struktural dan aerodinamis.

Penerbangan komersial selama ini dituduh sebagai salah satu penyumbang besar emisi karbon. Mereka tengah dituntut untuk dapat mencapai nol emisi karbon pada 2050.