logo loading

Green News

Siap-siap Gerah, Suhu Bulan Ini Bakal Cetak Rekor Terpanas karena Perubahan Iklim

 Selasa, 20 Februari 2024

Ilustrasi. Para ilmuwan mengaku kini makin sulit memprediksi kondisi alam.


Denpasar. Suhu udara pada Februari tahun ini akan lebih panas dibandingkan bulan yang sama tahun-tahun sebelumnya. Para ahli meteorologi memperkirakan, dunia akan memecahkan rekor suhu terpanas untuk Februari pada tahun ini.

Mengutip The Guardian, pemanasan global telah menyebabkan El-Nino yang mendorong kenaikan suku di daratan dan lautan.Lonjakan pemanasan menjadi sangat nyata, terlihat dari grafik iklim sedang memasuki wilayah baru. 

Suhu permukaan laut saat ini mengalami perubahan yang bahkan membuat banyak pengamat kesulitan untuk menjelaskan kondisi tersebut.  

"Bumi sedang mengalami pemanasan dengan laju yang semakin cepat. Kami melihat peningkatan suhu yang cepat di laut, yang merupakan reservoir panas terbesar iklim,” ujar Dr Joel Hirschi, yang merupakan kepala asosiasi pemodelan sistem laut di UK National Oceanography Centre, seperti dilansir the Guardian, Senin (19/2).

Hirschi menambahkan, suhu permukaan laut juga melampaui rekor pada 2023. Namun, penyebabnya hingga kini masih menjadi subyek penelitian yang tengah berlangsung.

Ilmuwan Berkeley Earth Zeke Hausfather memperkirakan, umat manusia di bumi akan mendapatkan pengalaman Februari terpanas dalam catatan sejarah. Suhu Januari, Desember, November, Oktober, September, Agustus, Juli, Juni, dan Mei juga telah mencatat rekor suhu terpanas sebelumnya.

 Dia menuturkan, kenaikan suhu dalam beberapa minggu terakhir ini mengarah pada pemanasan sebesar 2°C di atas level pra-industri. Namun demikian, hal ini seharusnya memang merupakan dampak puncak singkat El Niño yang diharapkan akan mulai mendingin dalam bulan-bulan mendatang.

Kondisi ini biasanya akan diikuti dengan La Niña yang menurunkan suhu. Namun, menurut Hausfather, perubahan iklim menjadi lebih tidak teratur dan sulit diprediksi. 

“Kini sangat sulit untuk sepenuhnya percaya pada pendekatan yang digunakan sebelumnya untuk membuat prediksi-prediksi perubahan cuaca,” ujarnya.

Hausfather mengatakan bahwa Februari 2024 kemungkinan besar mengalahkan rekor sebelumnya yang ditetapkan pada 2016 yang memiliki suhu terpanas. Namun, hal ini tidak bisa dipastikan karena model cuaca menunjukkan bahwa suhu global akan turun kembali dalam beberapa minggu mendatang. 


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler