logo loading

Green Lifestyle

Rehabilitasi Hutan dan Lahan Diklaim Capai 179 Ribu Hektare Tahun Lalu

 Minggu, 14 Januari 2024

Ilustrasi. KLHK mengklaim berhasil merehabilitasi hutan dan lahan seluas 179 ribu hektare pada tahun lalu. (PEXELS/Jan Kroon).


Denpasar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim telah merehabilitasi hutan dan lahan (RHL) seluas 179 ribu hektare (Ha) pada tahun lalu. Khusus rehabilitasi mangrove mencapai 6.010 Ha, baik yang terletak di dalam atau luar kawasan hutan.

Prestasi itu diklaim dicapai melalui berbagai skema dan sumber pembiayaan. Antara lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), swasta, serta partipasi masyarakat.

Padahal, Indonesia menghadapi dampak fenomena El Nino di sepanjang tahun lalu yang mengakibatkan musim kemarau berkepanjangan dan pergeseran musim hujan.

“Pelaksanaan program rehabilitasi hutan dan lahan dilaksanakan dalam kerangka pendekatan lanskap hulu-hilir daerah aliran sungai (DAS),” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK Dyah Murtiningsih, akhir tahun lalu.

Mengutip situs resmi KLHK, Jumat (12/1), pendukung penyediaan bibit untuk kegiatan RHL berasal dari 54 persemaian permanen, enam pusat persemaian skala besar, dan kegiatan pembibitan lainnya. Jumlah bibit yang diperoleh dari persemaian mencapai 37,8 juta batang. Ditambah, 5,15 juta batang bibit produktif.

Baca juga:
lingkungan" target="_self" title="3 dari 15 Miliarder Dermawan jadi 'Pahlawan Lingkungan'">3 dari 15 Miliarder Dermawan jadi 'Pahlawan Lingkungan'

Selain penyediaan bibit, kata Dyah, fokus penting dalam RHL ialah perencanaan. Saat ini, sudah ada Rencana Umum (RU) RHL DAS yang mempertimbangkan parameter lahan kritis, daerah rawan bencana, kekritisan resapan air dan DAS prioritas.

Sementara, untuk rehabilitasi mangrove digunakan Peta Mangrove Nasional yang ditinjau secara berkala dan mengacu pada Road Map Mangrove 2021-2030.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Komentar

Terpopuler