Green News
Protes KTT Iklim COP28, Aktivis Buang Pewarna ke Kanal Bersejarah Venesia
Kelompok aktivis perubahan iklim memprotes Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP28 yang mengundang partisipasi pemimpin perusahaan minyak.
Senin, 11 Desember 2023
Kelompok aktivis perubahan iklim membuang pewarna buatan berbahan kimia ke air di kanal Venesia, Italia sebagai bentuk protes. Foto ilustrasi: Pexels/Chepte Cormani.
Denpasar. Kelompok aktivis perubahan iklim bernama Extinction Rebellion (XR), membuang pewarna buatan berbahan kimia di bawah Jembatan Rialto yang merupakan kanal bersejarah Venesia, Italia. Aksi tersebut memprotes Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim COP28 yang mengundang partisipasi pemimpin perusahaan minyak.
Akibat aksi para aktivis perubahan iklim itu, kanal di bawah Jembatan Rialto menjadi hijau berpendar dengan spanduk berisi protes. "Kami tahu, masa depan kami berada dalam bahaya dan tidak ada tindakan yang dilakukan untuk melindunginya," tulis XR dalam unggahan Facebook, melansir CNN.com, Senin (11/12).
Wali Kota Venesia Luigi Brugnaro mengutuk aksi protes kelompok aktivis perubahan iklim XR. Dalam unggahan Twitter, ia menyebut taktik XR menarik perhatian sehingga mengakibatkan layanan publik termasuk transportasi, terhenti.
"Karena akrobat yang dilakukan oleh aktivis 'perusak lingkungan', layanan transprotasi umum dan navigasi di grand canal terganggu. Juga mengaktifkan kontrol lingkungan untuk perairan dan verifikasi kolom-kolom yang baru saja dipugar di Jembatan Rialto," imbuh dia.
"Venesia adalah kota yang rapuh, yang harus dicintai dan terutama dihormati. Cukup sudah!" tegas Brugnaro dalam pernyataan yang dirilis Balai Kota Venesia.
Menurut dia, lelucon boleh-boleh saja dilakukan sepanjang tidak berdampak panjang. "Kami akan melakukan apa saja dan mengecam mereka (aktivis XR). Kami berharap kali ini akan ada hukuman yang setimpal," ungkapnya.
Venesia dan kota-kota Italia lainnya berhasil mengajukan tuntutan terhadap aktivis perubahan iklim di masa lalu setelah menargetkan situs-situs yang dilindungi. Para aktivis perubahan iklim tersebut dikenakan denda besar hingga hukuman penjara jika merusak situs yang dilindungi.
Pekan sebelumnya, sebuah kelompok aksi perubahan iklim bernama Ultima Generazione, tercatat merusak basilika San Marco dalam protes serupa di alun-alun utama San Marco di Venesia.
Mei 2023 lalu, aktivis perubahan iklim lainnya membuang arang cair di air mancur Trevi yang terkenal di Roma, Italia, yang mengubah air kolam dari biru menjadi hitam. "Negara sedang sekarat. Jangan membayar untuk kampanye (bahan bakar) fosil," tulis spanduk protes itu.
Venesia merupakan tujuan wisata dengan landmark bersejarah yang menjadi destinasi paling populer di dunia. Namun, Venesia terdampak pariwisata massal yang diperburuk oleh dampak perubahan iklim.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar