logo loading

Green Lifestyle

Polusi dari Kebakaran Hutan Paling Berbahaya, Bisa Sebabkan Serangan Jantung

Kebakaran hutan belakangan semakin sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Apa wilayah kamu termasuk, Greeners?

 Senin, 29 Juli 2024

Asap kebakaran hutan tak hanya dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada paru-paru, tapi juga jantung.(Pexels/Pixabay)


Jakarta. Polusi yang disebabkan oleh kebakaran hutan merupakan yang paling berbahaya dibandingkan polusi lainnya. Asosiasi Jantung Amerika Serikat menyebut, ssap kebaran hutan tak hanya dapat menyebabkan gangguan saluran pernafasan, tetapi juga serangan jantung. 

Kebakaran hutan belakangan semakin sering terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, terutama memasuki puncak musim kemarau. Karhutla terjadi di wilayah Sumatera, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. 

Mengutip laman Asosiasi Jantung Amerika, asap kebakaran hutan mengandung banyak polutan termasuk partikel mikroskopis halus yang terkait dengan risiko kardiovaskular. "Karena banyak kebakaran ini tidak terkendali dan asap yang terkontaminasi itu menyebar hingga bermil-mil jauhnya dari area yang terkena dampak langsung,"  kata Comilla Sasson, MD, Ph.D., FAHA, wakil presiden bidang sains dan inovasi di American Heart Association.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Jurnal Asosiasi Jantung Amerika pada 2020 menemukan bahwa paparan asap tebal saat kebakaran hutan meningkatkan risiko serangan jantung di luar rumah sakit hingga 70%. Risiko tersebut meningkat di kalangan orang dewasa usia 35-64 tahun dan di masyarakat dengan status sosial ekonomi rendah. 

Berikut tips untuk menghindari paparan asap kebakaran hutan:

  1. Tetap berada di rumah dengan pintu dan jendela tertutup
  2. Gunakan filter udara efisiensi tinggi dalam sistem pendingin udara atau pembersih udara portabel. 
  3. Tetap terhidrasi dengan baik
  4. Pertimbangkan mencari tempat berlindung lain jika rumah tidak memiliki AC dan terlalu panas tinggal di dalamnya.
  5. Bawalah hewan peliharaan ke dalam rumah karena mereka juga dapat terpengaruh oleh asap. 

Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar


Prabowo: kelapa sawit bukan deforestasi

1-31 Januari 2025