Denpasar. PT PLN (Persero) melalui subholding PLN Nusantara Power menyambung pembangkit listrik tenaga sura (PLTS) Ibu Kota Nusantara (IKN) ke jaringan transmisi atau sinkronisasi tahap I sebesar 10 MegaWatt (MW) dari target 50 MW. Operasional PLTS ini bertujuan untuk mengalirkan listrik dari energi bersih di ibu kota baru.

Direktur Utama PLNB Darmawan Prasodjo mengatakan komitmen perusahaan adalah mendukung upaya pemerintah dalam membangun IKN dengan konsep forest city yang pintar, indah, dan ramah lingkungan. Karenanya selain tenaga surya, PLN akan memanfaatkan potensi hidro, seperti sungai dan danau yang ada di sekitar IKN.

“Kami all out (habis-habisan) mendukung infrastruktur kelistrikan hijau di IKN. Ini akan menjadi ibu kota terbaik, di mana semuanya berbasis state of the art of technology, sumber energi bersih untuk IKN didukung teknologi pintar berbasis AI yang paling mutakhir dan indah secara estetika,” ujarnya, dikutip dari pln.co.id, Selasa (5/3).

Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengungkapkan PLTS IKN bisa beroperasi tepat waktu dan bisa digunakan untuk melistriki IKN saat upacara Hari Kemerdekaan RI ke-79.

“Sinkronisasi tahap I dengan kapasitas 10 MW berhasil dilakukan sesuai jadwal. Kami akan lanjutkan dengan sinkronisasi untuk 40 MW sisanya dan uji coba hingga PLTS ini bisa beroperasi komersial melistriki IKN,” tutur dia.

PLTS IKN 50 MW akan menjadi pionir pebangkit energi baru terbarukan (EBT) di IKN. Peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada November 2023 lalu.

PLTS IKN bakal dibangun di lahan dengan luas 80 hektare (Ha) dengan total 21.600 panel surya. Diprediksi, proyek pembangunan PLTS IKN akan menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal hingga 337 pekerja.