Green Lifestyle
Perubahan Iklim Bukan Pilihan, Perusahaan Perlu Investasi Hijau dan Laporan Keberlanjutan
Kamis, 01 Februari 2024
Grant Thornton menilai perlu adanya kesiapan di kalangan perusahaan-perusahaan Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim. Dok: Grant Thornton
Jakarta. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP28 akhir tahun lalu, semakin memantapkan komitmen global untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil. Sejalan dengan itu, Grant Thornton melihat perusahaan-perusahaan harus mulai menyiapkan investasi hijau dan laporan keberlanjutan (sustainability report).
Pada 30 November-12 Desember 2023 lalu, KTT Perubahan Iklim COP28 yang berlangsung di Dubai telah menghasilkan beberapa kesepakatan. Misalkan saja, seruan peralihan dari transisi bahan bakar fosil dan peningkatan kapasitas energi terbarukan global sebanyak tiga kali lipat.
COP28 juga mampu menggalang pendanaan senilai US$ 58 miliar serta 11 janji dan deklarasi yang berkomitmen terhadap aksi iklim. Sementara selama KTT, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia terus bekomitmen untuk menurunkan emisi karbon antara lain melalui perbaikan pengelolaan Forest and Other Land Use (FOLU) dan mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT).
Melihat perkembangan itu, perusahaan jasa audit, tax dan advisory Grant Thornton menilai perlu adanya kesiapan di kalangan perusahaan-perusahaan Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim yang telah menjadi agenda dan tantangan global. Sebagai respon atas tantangan tersebut, perusahaan-perusahaan perlu melakukan persiapan yang matang untuk membangun ketangguhan bisnis.
Oleh karena itu, perlu ada langkah konkrit dari perusahaan seperti memulai investasi dalam teknologi hijau dan energi terbarukan, pemantauan emisi karbon serta teknologi ramah lain. Agar tercipta budaya perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, penting juga mengembangkan pelatihan dan pendidikan bagi karyawan untuk menghadapi perubahan iklim.
Langkah nyata lain yang tidak kalah penting yaitu pelaporan keberlanjutan dan transparansi. Grant Thornton menjelaskan pelaporan keberlanjutan yang jelas dan transparan menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dari regulator, masyarakat, organisasi lingkungan, media massa hingga investor sehingga dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan.
Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia mengatakan perusahaan mau tak mau harus menghadapi perubahan iklim demi bisnis yang berkelanjutan. Perusahaan perlu mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan iklim.
Menyadari betapa pentingnya laporan keberlanjutan pada saat ini dan ke depan, Grant Thornton Indonesia menetapkan komitmen dalam penyusunan laporan keberlanjutan perusahaan. ”Selain itu, tentunya Grant Thornton Indonesia juga siap membantu perusahaan-perusahaan dalam menetapkan strategi dan manajemen keberlanjutan serta membantu menyiapkan maupun meninjau laporan keberlanjutan mereka,” kata Johanna dalam keterangan tertulis kepada media, pekan lalu.
Komentar