logo loading

Green Culture

Perkenalkan: Planawood, Startup yang Ubah Limbah Plastik jadi Produk Pengganti Kayu

Planawood mendaur ulang limbah plastik dan gabah padi menjadi produk interior dan bahan bangunan

 Minggu, 04 Agustus 2024

Planawood mendaur ulang limbah plastik dan gabah padi menjadi produk interior dan bahan bangunan (dok.Planawood)


Bandung. Greeners, sadar kan kalau limbah plastik menyebabkan masalah yang berkepanjangan karena sulit dan memakan waktu lama untuk terurai secara alamiah?

Di tangan startup Planawood, limbah plastik mampu diolah menjadi barang bernilai tinggi loh. Planawood mengubah limbah plastik menjadi bahan bangunan dan interior seperti decking, beam atau balok, brick hingga ubin.

Tidak hanya limbah plastik, Joshua Christopher selaku founder dari Planawood mengatakan, mereka menggunakan bahan dasar lain juga berupa limbah gabah padi yang dikumpulkan langsung melalui pengepul.

“Kekhawatiran kami berangkat dari persoalan sampah plastik di Indonesia yang menumpuk dan memang sulit terurai secara alami,” ujar Joshua kepada Mediahijau.com, pekan ini.

Secara singkat, limbah sampah plastik dan gabah padi yang telah dikumpulkan dari pengepul kemudian diolah untuk menjadi material baru berupa bahan bangunan dan interior alternatif yang ramah lingkungan sebagai pengganti kayu atau komposit kayu plastik/wood plastic composite (WPC). 

Berbagai produk daur ulang limbah plastik racikan Planawood ini ditawarkan melalui berbagai platform belanja online dengan harga terjangkau. Contoh, cukup dengan merogoh kocek Rp 150.000, kamu sudah bisa memiliki dudukan handphone berbahan dasar limbah plastik yang anti air dan anti rayap dan tahan lama.

Dalam menarik minat konsumen untuk beralih kepada produk ramah lingkungan, Planawood secara aktif berpromosi lewat berbagai kegiatan sekaligus meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan serta pola hidup yang berkelanjutan.

“Kami aktif mengikuti event seperti talkshow untuk meningkatkan awareness dan pemasaran seperti DBS Asian Insight Conference 2024,  juga edukasi secara online tentang lingkungan melalui Instagram kami @plasticfornature,” ujar Joshua.

Selain ramah lingkungan, Planawood juga menawarkan kualitas dan harga yang mampu bersaing dengan produk kayu konvensional di pasaran. Bahan dasar kayu cenderung mudah lembab dan rawan diserang rayap, sedangkan produk milik Planawood yang berbahan dasar plastik dan sekam padi, dirancang untuk tahan lama, kuat, dan bebas dari rayap.

Di masa depan, Joshua menyatakan Planawood akan terus fokus pada peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan, sambil tetap meningkatkan kualitas produk untuk bersaing dengan produk konvensional.

Saat ini, beberapa perusahaan besar seperti Summarecon, Hyundai, dan Astra telah menggunakan produk ramah lingkungan dari Planawood. Selain itu, Joshua juga berencana untuk merambah pemasaran kepada pengembang perumahan.

 


 


Wartawan : Difta Ramadhanie

Penulis : Dessy Rosalina

Komentar


kamu setuju pejabat pakai jet pribadi?

1-30 September