Green News
Peringatan BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem 25 November-1 Desember
Hasil pemantauan BMKG, cuaca ekstrem berpotensi meningkatkan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Jumat, 24 November 2023
BMKG memperingatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan selama periode 25 November-1 Desember 2023. Foto ilustrasi: Pexels/Sebastiaan Stam.
Denpasar. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan terjadinya potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan yaitu selama 25 November-1 Desember 2023. BMKG memonitor kondisi cuaca dan iklim saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mengutip siaran pers BMKG, Jumat (24/11), fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) terpantau memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan aktif hingga 1 Desember 2023. Dampaknya, berupa peningkatan curah hujan. Curah hujan dengan intensitas tinggi menggambarkan cuaca ekstrem.
"Gelombang Equatorial Rossby (ER) terpantau aktif di bagian tengah dan timur Indonesia hingga pekan ketiga November 2023," ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto.
Selanjutnya, cuaca ekstrem juga terindikasi dari adanya penguatan monsun Asia. BMKG memantau ada penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).
Lalu, cuaca ekstrem juga terlihat dari munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatra dan Selat Karimata memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin. Kecepatan angin karena Bibit Siklon Tropis 9W maksimum 20 knot (37 km/jam).
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG menyebutkan, sebagian wilayah yang perlu diwaspadai potensi hujan sedang hingga lebat adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung. Hujan sebagai bagian dari fenomena cuaca ekstrem kemungkinan juga terjadi di Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali hingga Papua.
Sementara, potensi banjir pesisir (rob) karena fenomena fase Bulan Perigee (jarak terdekat dengan bumi) terjadi di pesisir Sumatra Utara, Bandar Lampung serta bagian barat dan selatan Banten. Cuaca ekstrem dalam bentuk rob juga berpotensi terjadi di bagian utara Jakarta, pesisir Jawa Tengah serta pesisir Maluku.
"Pastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap, lakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan atau memotong lereng dan menebang pohon. Gencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi lebih masif," ungkapnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar