Green News
Pemerintah Optimis Konflik Iran-Israel Tak Ganggu Cadangan BBM
Saat ini, cadangan BBM berada di kisaran 30 hari.
Jumat, 19 April 2024
Ilustrasi. Pemerintah melalui Kementerian ESDM optimis konflik Iran dan Israel tidak akan mengganggu cadangan BBM nasional. (Pixabay).
Denpasar. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji optimis konflik Iran dan Israel tidak akan mengganggu cadangan bahan bakar minyak (BBM) nasional. Saat ini, cadangan BBM berada di kisaran 30 hari.
Terlebih, PT Pertamina (Persero) telah berkontrak dengan beberapa pemasok BBM dari luar negeri yang berkomitmen untuk tetap memasok BBM sesuai kontraknya. "Kalau sekarang, sudah kontrak ke depan," ujar Tutuka dilansir esdm.go.id, Kamis (18/4).
"Jadi, kalau tidak ada sesuatu yang ekstrem sekali, saya kira masih oke dan cadangan nasional crude (minyak mentah) kita, plus yang ada di kapal in transit kan 30 hari. Kalau LPG BBM, saya kira aman. Dari situ, insya Allah kita aman," sambungnya.
Lebih lanjut dia memastikan konflik Iran dan Israel juga tidak akan mengganggu proyek-proyek migas nasional. "Karena, menurut saya, isu perang ini kan di tataran level politis," imbuh Tutuka.
Pun demikian, ia mengingatkan Pemerintah Indonesia perlu mewaspadai dampak terkait dengan pasokan minyak dunia melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Sebab, jalur itu pelayaran vital bagi tanker minyak yang mengangkut sekitar 30% minyak mentah dunia atau sekitar 21 juta barel per hari.
"Peran dari Selat Hormuz itu penting sekali. Selat Hormuz bisa dipegang dan dikelola oleh Iran. Jadi, sangat menentukan bagaimana Pertamina menyikapi hal itu, termasuk pemenuhan pasokan," tandasnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar