logo loading

Green News

Pemerintah akan Larang Impor Sampah Plastik Mulai Tahun Depan

Sampah plastik menyumbang hampir 20% timbulkan sampah yang mencapai 38,2 juta ton pada tahun lalu.

 Senin, 04 November 2024

Ilustrasi. Indonesia adalah salah satu pengimpor sampah plastik terbesar dunia. (Pexels/Magda Ehlers)


Jakarta. Pemerintah akan melarang impor sampah plastik mulai tahun depan. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum jika masih ada pihak melanggar ketentuan penghentian impor sampah plastk.

"Importir-importir yang masih nakal, kami akan turun, kami akan tegakkan aturan terkait dengan konteks ini. Kami akan kenakan pasal-pasal yang memang dibebankan kepada pelanggar seperti ini," kata Hanif dikutip dari Antara, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan sampah plastik sudah cukup banyak dan tidak terkelola dngan baik. Menurut dia, pelarangan impor sampah plastik itu akan berlaku kepada semua jenis, termasuk yang terpilah. Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada 2023, terdapat 38,2 juta ton timbulan sampah, dan baru 61,75 persen di antaranya terkelola. Dari jumlah itu, sampah plastik menyumbang komposisi terbesar kedua yaitu 19,21 persen dari total timbulan, di bawah sampah sisa makanan dengan persentase 39,65 persen.

Untuk itu, dia mengajak semua importir ikut berkontribusi dalam upaya menyelesaikan isu sampah plastik di Indonesia dengan terjun ke hulu, bukannya mendatangkan sampah dari luar negeri. Impor sampah, menurut dia, adalah langkah yang tidak bijaksana, sehingga mereka yang mencari keuntungan dari sampah seharusnya bergerak bersama memecahkan masalah pengurangan dan pengelolaan sampah di tanah air yang sekaligus akan memastikan ketersediaan bahan baku plastik dan kertas yang dibutuhkan oleh industri.

"Ayo kita sama-sama turun ke hulu penyebab sampah dan kita tangani bersama. Bapak dapat untung, teman-teman dapat untung dari usahanya, juga dapat manfaat dengan mengurangi tekanan sampah di negara kita," ujarnya.
 


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar


Prabowo: kelapa sawit bukan deforestasi

1-31 Januari 2025