Jakarta. PT PLN (Persero) mencatat penambahan pelanggan hingga 3,5 juta menjadi 89,15 juta pelanggan di sepanjang tahun lalu.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan pertumbuhan jumlah pelanggan disumbang dari tarif rumah tangga sebanyak 3,22 juta. Disusul, pelanggan tarif bisnis sebanyak 181,53 ribu.

Kemudian, pelanggan tarif sosial sebanyak 72,31 ribu, tarif pemerintahan 28,39 ribu pelanggan, dan tarif industri 27,21 ribu pelanggan.

"Sehingga, total pelanggan PLN sampai 2023 lalu sebesar 89,15 juta pelanggan dengan pelanggan rumah tangga sebanyak 91,47 persen, 5,28 persen pelanggan tarif bisnis, 2,24 persen pelanggan tarif sosial," ujarnya, dikutip PLN.co.id, Rabu (5/6).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa peningkatan jumlah pelanggan ditopang kecepatan penyelesaian daftar tunggu pelanggan, di mana pengendalian material distribusi utama (MDU) dan kecepatan eksekusi penyambungan menjadi kunci utamanya.

"Tren daftar tunggu pada 2023 terus menurun. PLN berkomitmen meningkatkan kepuasan pelanggan. Salah satu, yaitu kecepatan penyambungan yang lebih baik dengan mengelola MDU, digitalisasi monitoring penyambungan melalui virtual command center dan optimalisasi eksekusi penyambungan," terang Darmawan.

Selain itu, ada pula program Bantuan Pasang Baru Listrik yang diinisiasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada keluarga prasejahtera. Sepanjang tahun lalu, PLN menyambung program BPBL secara gratis bagi 131.600 keluarga prasejahtera.