logo loading

Green News

Paus Biru Mati-Matian Bertahan Hidup, Lawan Kepunahan

Paus Biru hidup melawan ancaman aktivitas manusia, perkapalan, dan pemanasan global.

 Kamis, 28 Maret 2024

Ilustrasi. Paus biru, spesies laut terbesar di Bumi, secara bertahap pulih dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh perburuan. (PEXELS/Ben Phillips).


Denpasar. Paus biru, spesies laut terbesar di Bumi, secara bertahap pulih dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh perburuan. 

Perjuangan mereka untuk bertahan hidup terus berlanjut melawan pemanasan global, polusi, kelangkaan makanan, risiko perkapalan, dan ancaman manusia lainnya.

Mengutip earth.com, Rabu (27/3), studi dari Flinders University memberikan gambaran menyeluruh tentang populasi paus biru global menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam jumlah, lokasi, dan genetika mereka.

Penelitian ini secara spesifik mencatat perbedaan antara subspesies Pasifik Timur, Antartika, dan kerdil di Samudra Hindia dan Pasifik Barat.

Catherine Attard, Peneliti dalam studi itu, menekankan pentingnya melindungi beragam kelompok paus biru untuk melestarikan keanekaragaman spesies. Dia menyoroti faktor lingkungan sebagai pengaruh utama pada keanekaragaman genetik mereka. 

“Setiap kelompok ini perlu dilestarikan untuk menjaga keanekaragaman hayati dalam spesies, dan ada indikasi bahwa seleksi alam di lingkungan yang berbeda berkontribusi untuk mendorong perbedaan genetik antara kelompok tingkat tinggi,” ujar Attard.

Studi ini mengungkapkan perbedaan regional, menekankan perlunya konservasi terfokus. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perkawinan sedarah (inbreeding), yang membuat prospek pemilihan semakin menjanjikan.

Lebih lanjut, jalur menuju pemulihan itu kompleks dan menantang, seperti ancaman polusi suara bawah air, perubahan ketersedian makanan, tabrakan kapal, dan terjerat dalam alat tangkap.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler