logo loading

Green News

Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan Dibangun di Morowali

Pabrik baterai kendaraan listrik ramah lingkungan pertama di Indonesia ini sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.

 Selasa, 17 September 2024

ramah lingkungan;pabrik;baterai listrik;morowali


Jakarta. Pemerintah meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ramah lingkungan pertama di Indonesia. Pabrik tersebut berlokasi di Kawasan Neo Energy Morowali Industrial Estate (NEMIE), Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.

“Hilirisasi nikel berhasil meningkatkan nilai ekspor produk turunan nikel,” jelas Airlangga dalam siaran pers, Selasa (17/9). 

Berkat hilirisasi, menurut Airlangga, nilai ekspor nikeleningkat delapan kali lipat dari 4,31 miliar dolar AS pada 2017 menjadi 34,44 miliar dolar AS pada 2023,Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM hingga Juni 2024, total investasi untuk hilirisasi nikel, terutama yang terkait dengan pembangunan smelter dan pabrik baterai kendaraan listrik mencapai US$30 miliar dolar AS.

Airlangga menilai,I ndonesia berpotensi menjadi pemain kunci global dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV) yakni dapat menyuplai baterai EV sebesar 210 GWh per tahun. Ini karena Indonesia memiliki kekayaan sumber daya mineral khususnya nikel.

Adapun dalam lima tahun terakhir, lebih dari 2.000 GWh kapasitas baterai lithium-ion telah digunakan secara global, guna mendukung 40 juta kendaraan listrik dan ribuan proyek energy storage.

Pabrik baterai kendaraan investasi tersebut dibangun oleh Neo Energy yang telah merealisasikan investasi dengan membangun smelter High-Pressure Acid Leaching (HPAL) pertama di Indonesia. Energi dari smelter tersebut sepenuhnya menggunakan energi terbarukan.

Semua operasional di kawasan ini akan menggunakan 100 persen energi terbarukan, termasuk tenaga air dan surya, yang menjadikannya praktik industri ramah lingkungan di Indonesia.

Smelter itu akan mengolah bijih nikel atau limonite menjadi Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) sebagai bahan prekusor katoda baterai EV. Proyek baterai HPAL Neo Energy ini diharapkan akan mampu menambah kapasitas MHP nasional sebanyak 120 ribu MT per tahun.


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar


Lagi ngetren, pernah dengar istilah green jobs?

1-31 Desember 2024