Green News
Mobil Listrik juga Hasilkan Emisi Karbon, Benarkah Ramah Lingkungan?
Mobil listrik menghasilkan emisi, namun lebih rendah 61 persen ketimbang karbon kendaraan konvensional.
Sabtu, 24 Februari 2024
Ilustrasi. Emisi karbon yang dihasilkan kendaraan listrik lebih rendah sebanyak 61% ketimbang emisi karbon kendaraan konvensional. (Paxels/Mike Bird)
Mataram. Sejumlah pemerintah daerah sudah memulai pengadaan kendaraan listrik sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon. Namun, tahukah kamu bahwa kendaraan listrik juga sebenarnya menghasilkan emisi karbon?
Besarnya emisi karbon yang dihasilkan tiap-tiap kendaraan listrik bisa beragam. Namun, penelitian yang dilakukan oleh MIT Energy Initiative menunjukkan bahwa emisi karbon yang dihasilkan kendaraan listrik lebih rendah sebanyak 61% ketimbang emisi karbon kendaraan konvensional.
“Namun, mobil listrik sebenarnya jauh lebih baik dalam hal dampak terhadap iklim dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Dan pada waktunya, keunggulan komparatif mobil listrik akan tumbuh,” ujar Deputy Director of the MIT Joint Program on the Science and Policy of Global Change, Sergey Paltsev dalam laporannya.
Berdasarkan data dari Laboratorium Nasional Argonne, 29% emisi karbon yang dihasilkan kendaraan listrik produksi Tesla berasal dari proses manufaktur baterai listrik dan pembuangan kendaraan saat sudah tidak terpakai. Hal ini juga berlaku pada kendaraan listrik keluaran pabrikan lain yang sama-sama menggunakan baterai.
Jejak karbon dari proses manufaktur kendaraan listrik memang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi sekitar 80% dibandingkan manufaktur kendaraan konvensional. Namun, studi lain yang dibiayai oleh pabrik kendaraan Ford mengungkapkan bahwa emisi karbon yang tinggi dari proses produksi bakal tertutup oleh rendahnya emisi karbon saat kendaraan tersebut telah beroperasi.
“Semua penelitian sepakat bahwa kendaraan listrik menghemat antara 50% hingga 70% setara CO2 dan waktu yang diperlukan untuk menutup emisi tambahan yang disebabkan oleh produksi baterai adalah satu hingga dua tahun,” ujar direktur penelitian transisi energi di Universitas Teknologi Eindhoven Auke Hoekstra.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan, emisi karbon kendaraan listrik di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional. “Sebagai gambaran, 1 liter bahan bakar minyak (BBM) setara dengan 1,2 kilowatt hour (kWh) listrik. Emisi karbon 1 liter BBM setara dengan 2,4 kg CO2e, sedangkan 1,2 kWh listrik emisinya setara 1,02 kg CO2e,” ujar Darmawan.
Emisi karbon tersebut masih bisa ditekan seiring dengan semakin besarnya dominasi pasokan energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Karenanya, kamu sebenarnya tidak perlu ragu ya untuk beralih ke mobil listrik!
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Komentar