Denpasar. Banyak di antara kita, masyarakat Indonesia yang sudah sadar terhadap perubahan iklim. Survei opini publik yang dilakukan UNDP bahkan mengungkap 60% masyarakat lebih khawatir dengan perubahan iklim dan 86% masyarakat ingin pemerintah meningkatkan aksi iklimnya. 

Survei oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) ini bekerja sama dengan University of Oxford, Inggris, dan GeoPoll. Survei ini terdiri dari 15 pertanyaan terkait perubahan iklim yang diajukan kepada 75.000 orang dalam 87 bahasa di 77 negara, termasuk Indonesia. 

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat untuk memahami pengalaman masyarakat terkait dampak perubahan iklim dan respons yang diharapkan dari pemerintah. Negara-negara yang disurvei mencakup 87 persen dari populasi dunia.

“Peoples’ Climate Vote jelas dan tegas. Masyarakat dunia ingin para pemimpin mereka mengesampingkan perbedaan dan bertindak sekarang untuk mengatasi krisis iklim,” ujar Achim Steiner, Administrator UNDP, Achim Steiner, seperti dilansir UNDP.org, Senin (24/6).

Dalam survei tersebut, sebanyak 60% masyarkaat Indonesia mengaku mereka lebih khawatir tentang perubahan iklim. Steiner mengatakan, UNDP mendorong para pemimpin dan pembuat kebijakan untuk memberi perhatian, khususnya saat negara-negara menetapkan komitmen aksi iklim untuk tahap selanjutnya.

Selain itu, ia berpendapat kontribusi mesti ditentukan secara nasional di bawah Perjanjian Paris. Sebab, perubahan iklim merupakan permasalahan yang dialami semua negara di seluruh dunia.