Green News
Mayoritas Gen Z Ingin Green Job, Tapi Banyak yang Belum Punya Ketrampilan
Kesenjangan keterampilan ‘hijau’ dapat mempersulit pemerintah maupun perusahaan-perusahaan untuk memenuhi tujuan berkelanjutan mereka yang ramah lingkungan.
Jumat, 28 Juni 2024
Ilustrasi. Hanya 1 dari 20 pekerja Gen Z yang memiliki keterampilan ‘hijau’. (Pexels/Tim Gouw)
Jakarta. Gen Z dianggap sebagai generasi yang paling melek dan peduli terhadap perubahan iklim. Hampir dua pertiga dari pekerja Gen Z ingin menekuni pekerjaan hijau atau green job dalam lima tahun ke depan. Hanya saja, banyak yang tak memiliki kemampuan untuk bekerja di bidang tersebut.
Melansir laman Business Insider, analisis yang dihimpun LinkedIn menunjukkan bahwa hanya 1 dari 20 pekerja Gen Z yang memiliki keterampilan ‘hijau’ seperti mengukur emisi karbon, membangun proyek ramah lingkungan yang menggunakan tenaga surya ataupun angin, mengembangkan proyek kendaraan listrik, mengurangi limbah hingga menjaga kualitas air.
LinkedIn mengklasifikasikan beberapa ratus keterampilan ‘hijau’ berdasarkan data yang dihimpun dari satu miliar atau lebih pengguna langsung serta 65 juta data perusahaan yang terdaftar antara bulan Januari tahun 2016 hingga bulan Maret tahun 2024.
Kesenjangan keterampilan ‘hijau’ dapat mempersulit pemerintah maupun perusahaan-perusahaan untuk memenuhi tujuan berkelanjutan mereka yang ramah lingkungan. Sementara di sisi lain, sekitar 63% pekerja Gen Z mengatakan bahwa hambatan utama dari mencari pekerjaan adalah kurangnya peluang yang tersedia.
Hal tersebut dikarenakan penyedia lowongan pekerjaan ingin seseorang yang telah memiliki pengalaman bekerja sebelumnya ataupun memiliki keterampilan teknis tertentu. Tetapi tidak sedikit pula banyak pengusaha yang menginginkan kriteria pekerja yang bersemangat untuk belajar maupun memecahkan masalah, seperti yang dikatakan oleh Efrem Bycer, Manajer Utama Kebijakan Publik dan Grafik Ekonomi di LinkedIn. Lebih lanjut, Bycer mengatakan bahwa Gen Z sebenarnya tertarik kepada program-program pelatihan.
Demi mencapai keselarasan, para penyedia lowongan kerja perlu mengembangkan rencana perekrutan pekerja baru dengan mengidentifikasi keterampilan ‘hijau’ untuk kemudian mengadakan pelatihan terkait keterampilan hijau yang dibutuhkan perusahaan. Menurut Bycer, terdapat banyak pekerjaan yang sebenarnya berkontribusi pada aksi iklim. Namun masih ada permasalahan klasik yang mengintai yaitu keterampilan dan lowongan kerja yang tersedia.
American Climate Corps, pelatihan keterampilan ‘hijau’ yang diprakarsai langsung oleh Joe Biden ditargetkan untuk dapat mempekerjakan jutaan orang di Amerika untuk melestarikan lahan publik, hutan, serta taman.
Dengan adanya program ini, pemerintah mengharapkan ribuan Gen Z sudah mulai bisa berpartisipasi di musim panas tahun ini. Mereka akan dilatih untuk bagaimana mengurangi resiko kebakaran hutan, menanggapi bencana alam, mengoperasikan panel surya, hingga memberikan pendidikan lingkungan.
Wartawan : Asmaraloka Amerta
Penulis : Difta Ramadhanie
Komentar