logo loading

Green Lifestyle

Kelompok LGBTQ+ Lebih Berisiko Terdampak Perubahan Iklim

pasangan sejenis kerap kali mendiami daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai dan akses terbatas terhadap sumber daya.

 Sabtu, 11 Mei 2024

Ilustrasi. Penelitian menunjukkan, Orang-orang LGBTQ+ yang secara global sudah menghadapi diskriminasi hukum dan sosial di beberapa negara, berisiko lebih besar mengalami tunawisma atau kemiskinan.


Denpasar. Studi baru dari Williams Institute di UCLA School of Law mengungkapkan, kelompok LGBTQ+ lebih berisiko terdampak perubahan iklim dibandingkan dengan rekan-rekan heteroseksual mereka. 

Studi tersebut menyebut, pasangan sejenis kerap kali mendiami daerah dengan infrastruktur yang kurang memadai dan akses terbatas terhadap sumber daya. Mereka juga cenderung tinggal di daerah pesisir dan kota yang padat.

Melansir Context, Kamis (9/5), penelitian ini merupakan pengembangan dari data terbatas yang ada sebelumnya dan muncul saat para aktivis LGBTQ+ global mendesak pemerintah untuk melibatkan komunitas ini dalam pembahasan kebijakan lingkungan. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), sekitar 3,6 miliar orang tinggal di area yang sensitif terhadap perubahan iklim.

Orang-orang LGBTQ+ yang secara global sudah menghadapi diskriminasi hukum dan sosial di beberapa negara, berisiko lebih besar mengalami tunawisma atau kemiskinan. Hal ini dapat membuat mereka sangat rentan saat bencana alam terjadi.

Negara-negara di selatan global mengalami beberapa dampak terburuk dari cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Parahnya, banyak di antaranya memiliki catatan negatif terkait hak-hak LGBTQ+.

Negara-negara seperti Suriah, Afganistan, Somalia, Chad, dan Nigeria, yang melarang kegiatan sesama jenis, menjadi beberapa yang terdampak paling berat.

Sementara itu, negara-negara Kepulauan Kecil Berkembang, termasuk Karibia dan Pasifik, berisiko terkena dampak kenaikan permukaan laut dan juga telah mengalami peningkatan cuaca ekstrem, seperti badai.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler