logo loading

Green Lifestyle

Keberagaman dalam Pertemanan Bikin Pikiran Lebih Terbuka

Studi mengungkap keberagaman lingkaran sosial juga dapat membantu pribadi seseorang menjadi lebih sejahtera.

 Minggu, 16 Juni 2024

Studi mengungkap keberagaman pertemanan dapat membantu pribadi seseorang menjadi lebih sejahtera dan menumbuhkan toleransi. (PEXELS/Fauxels).


Denpasar. Studi komprehensif yang melibatkan lebih dari 24 ribu orang menunjukkan kontribusi signifikan dari keberagaman dalam lingkaran pertemanan. Mereka yang memiliki teman lebih beragam disebut lebih sejahtera secara pribadi dan berpikiran terbuka.

Keberagaman dalam pertemanan berarti memiliki teman dari berbagai latar belakang, termasuk ras, etnis, usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan tradisi budaya yang berbeda. Keberagaman ini diyakini dapat membawa perspektif, pengalaman unik dalam lingkaran sosial dan memperkaya pemahaman.

Miguel Ramos, penulis utama studi ini dan profesor di Universitas Birmingham menyebut Penelitian tersebut sekaligus membantah kecenderungan umum untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki karakteristik serupa.

Sebab, pertemanan seperti ini memperlihatkan seseorang pada cara berpikir dan hidup yang berbeda, sehingga menumbuhkan keterbukaan pikiran dan kemampuan beradaptasi. Mereka juga bisa meningkatkan keterampilan berbahasa dan memberi kesempatan untuk belajar.

Menurut Miguel, pertemanan yang beragam juga dapat meningkatkan toleransi dan mengurangi prasangka, sehingga mendorong masyarakat yang lebih inklusif. Sehingga, menghasilkan kehidupan sosial yang lebih memuaskan, karena memperdalam apresiasi terhadap tradisi dan adat istiadat yang berbeda.

"Temuan kami mengungkapkan bahwa mereka yang memiliki jaringan sosial campuran mengalami kohesi sosial yang lebih besar di lingkungan mereka, yang berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan pribadi," ungkap Ramos dilansir dari earth.com, Rabu (12/6).

Penelitian ini secara khusus mengeksplorasi variasi usia, etnis, pendapatan, dan latar belakang pendidikan dalam lingkaran sosial berkorelasi dengan rasa kebersamaan dan kepuasan pribadi individu. Penelitian ini mengambil data lebih dari 10 ribu lingkungan di seluruh Inggris.

Tim peneliti menemukan bahwa kepuasan hidup dan perasaan keterhubungan mencapai puncaknya pada kelompok yang sekitar 50% anggotanya berbeda pendapat. Implikasi dari temuan ini meluas pada kerangka masyarakat yang lebih luas.

Ramos menuturkan merangkul keberagaman dalam komunitas tidak hanya menumbuhkan keharmonisan sosial, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan kolektif. Hal ini dapat memengaruhi kebijakan dan inisiatif di bidang pendidikan, tempat kerja, dan komunitas yang bertujuan untuk mendorong inklusivitas dan harmoni.

"Memiliki jaringan sosial yang heterogen dibandingkan homogen berhubungan dengan tingkat kohesi sosial yang tertinggi. Ini adalah sumber kesejahteraan yang penting dan mendukung gagasan bahwa beragam kelompok dapat berkembang bersama," katanya.

Matt Bennet, salah satu penulis penelitian, menambahkan bahwa homogenitas mungkin memberikan kenyamanan dan keakraban, namun keberagaman adalah kunci untuk menumbuhkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam dunia yang dinamis. Oleh karenanya, ia menggarisbawahi peran penting keberagaman.

"Berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang berbeda menumbuhkan empati. Teman yang beragam juga bisa memberikan ide dan sudut pandang baru, memperluas wawasan, dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah," jelasnya.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar