Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat hampir separuh sampah yang berada di tempat pembuangan akhir adalah sampah makanan atau basah yang tercampur. Sampah makanan yang dibuang setiap tahunnya bahkan setara dengan makanan yang bisa dikonsumsi hingga 125 juta orang. 

Berdasarkan kajian Bappenas, sampah makanan di Indonesia mencapai 23-48 juta ton per tahun sepanjang 2000-2019. Angka ini setara dengan 115-184 kg per orang setiap tahunnya. Adapun kerugian ekonomi yang ditimbulkan mencapai Rp 213 triliun hingga Rp 551 triliun. Kerugian ini dapat memberi makan 61-125 juta orang per tahun. 

Banyaknya sampah makanan menjadi ironi ditengah masih adanya masyarakat Indonesia yang kelaparan. Berdasarkan data terakhir Organisasi Pangan Dunia atau FAO, 5,9% populasi Indonesia diperkirakan masih mengalami kelaparan. 

Sampah makanan yang terurai di tempat sampah juga dapat menimbulkan gas metana yang menjadi penyebab pemanasan global. Sampah makanan yang membusuk dan tidak terkelola juga bisa menjadi sumber penularan penyakit.