logo loading

Green News

Ilmuwan Putar Otak Selamatkan Rasa Bir dari Perubahan Iklim

Cita rasa bir tradisional Inggris terancam akibat produksi salah satu bahan bakunya, tanaman hop terganggu oleh perubahan iklim.

 Minggu, 31 Maret 2024

Ilustrasi. Cuaca yang lebih panas dan kering memengaruhi rasa pahit khas yang diberikan tanaman hop pada bir. (Pexels/Anete Lusiana)


Denpasar. Pemanasan global mengancam cita rasa, bir tradisional Inggris. Para ilmuwan pun ‘memutar otak’ untuk menyelamatkan cita rasa bir dari ancaman perubahan iklim.

Cuaca yang panas dan kering dalam beberapa dekade terakhir membuat produksi tanaman hop anjlok. Tanaman tersebut digunakan pada pembuatan bir sebagai penstabil rasa yang menambahkan rasa pahit. 

Mengutip BBC, Jumat (29/3), para peneliti di Kent, Inggris tengah mengembangkan gen hop dengan harapan menghasilkan varietas yang lebih tahan terhadap perubahan iklim. Mereka juga ingin menghasilkan tanaman yang mampu memberikan rasa yang lebih kuat.

“Tanpa hop, pint Inggris akan punah. Kita hanya akan mengimpor bir dan kita tidak akan memiliki budaya yang menyertainya lagi,”ujar  Danielle Whelan dari tempat pembuatan bir Shepherd Neame. 

Cuaca yang lebih panas dan kering memengaruhi rasa pahit khas yang diberikan hop pada bir.  “Perubahahan iklim sangat relevan bagi saya. Saya membeli sebagian besar hop saya dari Kent dan saya melihat hasil panen selama 10 atau 12 tahun terakhir naik dan turun. Ini benar-benar rollercoaster,” tutur Eddie Gadd, Kepala Pembuat Bir di Ramsgate Brewery.

Menurut dia, para petani telah merasakan dampaknya dan pencarian gen yang tahan kekeringan akan menjadi sangat penting. 


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler