logo loading

Green News

IKN Nusantara akan Punya Jalur Penyebrangan Satwa Liar

Jalur penyebrangan satwa liar akan dibangun di IKN Nusantara sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

 Kamis, 28 Maret 2024

Ilustrasi. Otorita IKN mendata, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari kota Nusantara. (Pexels/Pixabay)


Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berencana membangun jalur bawah tanah atau underpass untuk penyebrangan satwa liar. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keanekaragaman hayati di ibu kota negara baru tersebut. 

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN Pungky Widiaryanto menjelaskan,wa underpass penyeberangan satwa ini, antara lain akan dibangun di jalan Tol Kariangau. Pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam pembangunan jalur penyebrangan satwa tersebut.

“Beberapa satwa lintasannya ada yang di atas jalan, dan beberapa satwa lintasannya ada  yang di bawah jalan. Ini sudah dilakukan survei, baik survei bentang alam maupun survei satwa yang melintas di area tersebut,” kata Pungky.

Menurut Pungky, Ortorita juga telah meningkatkan status Teluk Balikpapan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung. Langkah tersebut dilakukan karena Teluk Balikpapan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Kawasan tersebut memiliki  hutan mangrove yang masih tebal dan berperan penting dalam penyerapan karbon.

OIKN pada awal pekan ini juga memperkenalkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menjaga kelestarian hayati di tengah pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang dimiliki OIKN, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari kota Nusantara.

Sebanyak 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi),1.369 spesies ikan, dan 735 spesies tumbuhan. Selain itu, terdapat 440 spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). 

 


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler