Green Culture
HSBC dan WRI Bahu Membahu Dukung Transisi Energi Bali Emisi Nol
Program Bali Youth for Clean Energy yang digagas HSBC dan WRI bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi energi bersih dan peningkatan kapabilitas pelajar kelas vokasi (SMK).
Senin, 11 Maret 2024
Program Bali Youth for Clean Energy yang digagas HSBC dan WRI bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi energi bersih dan peningkatan kapabilitas pelajar kelas vokasi (SMK). (Dok. WRI Indonesia)
Denpasar. PT Bank HSBC Indonesia bersama World Resources Institute Indonesia (WRI Indonesia) merayakan pencapaian penting dalam program Bali Youth for Clean Energy and Clean Energy Village. Program yang digagas sejak 2023 lalu ini merupakan bagian dari kemitraan strategis untuk memberdayakan komunitas lokal dan mendorong transisi energi Bali Emisi Nol Bersih 2045.
Program ini berkontribusi melalui implementasi teknologi energi bersih dan peningkatan kapabilitas pelajar kelas vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program ini berfokus pada teknologi energi bersih dan peningkatan kemampuan siswa SMK yang menjadi langkah krusial terwujudnya visi Bali yang berkelanjutan di masa depan.
Sejak digagas, program ini telah menjangkau 747 pelajar dari delapan SMK di lima kabupaten/kota di Bali. Program tersebut memberi mereka pemahaman mendalam tentang teknologi energi terbarukan.
Sebanyak 13 siswa dan tujuh guru dari lima SMK mengikuti pelatihan intensif di Pusat Pembelajaran Kebun Kalpataru, guna melengkapi keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di dunia kerja, terutama pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs. Sebagai penggerak ekonomi di Sanur, program ini memberdayakan komunitas nelayan.
Fokus itu menggambarkan pendekatan praktis dari program energi bersih yang menargetkan pemangku kepentingan kunci di sektor perikanan, di mana penerapan praktek berkelanjutan dapat berdampak signifikan terhadap kehidupan dan lingkungan. Kunci keberhasilan program ini ialah keterlibatan mitra lokal, seperti Desa Adat Intaran, BUPDA Intaran, Manajer DTW Intaran, Desa Sanur Kauh, dan TPS3R Tanjung Sari.
Selain itu, kolaborasi dengan organisasi mitra, seperti Yayasan Energi Baru Terbarukan (Bio Solar Farms), Kebun Kalpataru, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Bali, serta Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, sangat penting dalam menjamin keefektifan program.
Keberhasilan inisiatif ini akan diukur dari kontribusinya terhadap pencapaian tujuan lingkungan, sosial, dan tata kelola yang lebih luas di Bali.
Dengan memberikan pemahaham dan keterampilan tentang teknologi energi bersih kepada siswa SMK, program ini berambisi untuk mencetak generasi baru yang peduli lingkungan dan mendukung Bali mencapai target net zero dan menerapkan kebijakan hijau.
“Tahap selanjutnya program ini akan menitikberatkan kepada instalasi teknologi rendah emisi didukung dengan pendampingan dan pelatihan untuk pengelola dan masyarakat yang terlibat. Ini agar dapat bermanfaat bagi masyarakat Bali, terutama di Sanur, yaitu dengan penghematan biaya energi dan meningkatkan produktivitas masyaraka melalui cara yang rendah emisi,” imbuh Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi ditemui, Kamis (7/3).
Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt, yang ikut menghadiri acara di Kebun Kalpataru, mengatakan integrasi teknologi rendah karbon, terutama di sektor perikanan dan pengelolaan limbah terpadu, menunjukkan potensi dari kemitraan inovatif dalam mendorong masa depan berkelanjutan di Indonesia. Kolaborasi ini memperkuat ekonomi dan kesejahteraan sosial.
“Dukungan kami terhadap visi Bali Net Zero 2045 merupakan kontribusi signifikan kami pada upaya global mengurangi emisi dan menghadapi perubahan iklim. Kontribusi kami di Sanur tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga para promosi solusi berkelanjutan, penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan kesejahteraan komunitas pesisir,” jelasnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar