Green News
Hiu Paus Berisiko Tertabrak Kapal-kapal Besar di Jalur Pelayaran
Risiko ini meningkat di 26 negara dengan ancaman penurunan populasi spesies raksasa laut tersebut.
Selasa, 21 Mei 2024
Populasi Hiu Paus terancam turun karena risiko spesies raksasa laut ini tinggi bertabrakan dengan kapal besar di jalur pelayaran di 108 wilayah di 26 negara. (PEXELS/Leonardo Lamas).
Denpasar. Para peneliti menilai hiu paus berisiko tinggi tertabrak kapal-kapal besar. Pasalnya, jalur pelayaran bersinggungan dengan tempat spesies ikan terancam punah ini saat mencari makan.
Freya Womersley dari Marine Research and Conservation Foundation (MARECO) dan Universitas Southampton menekankan parahnya ancaman terhadap raksasa laut itu.
"Tumpang tindihnya beberapa lalu lintas kapal besar dengan kelompok hiu paus telah menggarisbawahi besarnya ancaman yang ditimbulkan oleh industri pelayaran," kata Womersley, dilansir earth.com, Jumat (17/5).
"Karenanya, temuan kami menyoroti perlunya tindakan segera di sejumlah kawasan untuk mengurangi risiko tabrakan dan meningkatkan status konservasi hiu paus yang terancam punah," lanjutnya.
Ancaman hiu paus di jalur pelayaran meningkat dua kali lipat dalam 16 tahun terakhir, dengan lebih dari 100 ribu kapal lalu lalang mengangkut logistik ke seluruh dunia. Jumlahnya diperkirakan melesat hingga 1.200% dalam 27 tahun ke depan.
Sekadar mengingatkan, tabrakan antara kapal dan makhluk laut di jalur pelayaran menjadi penyebab utama kematian hiu paus dan memengaruhi tingkat populasinya.
Hiu paus menghabiskan hampir separuh waktunya di permukaan perairan dan sering kali berada di wilayah pesisir yang kerap dikunjungi kapal pengangkut. Direktur MARECO Gonzalo Araujo menyebut tabrakan hiu paus dengan dengan kapal berakibat fatal.
"Namun, buktinya langka karena hiu paus mempunya daya apung yang sedikit negatif, sehingga tubuhnya tenggelam. Untuk memberi informasi kepada upaya konservasi, maka penting untuk mengukur ancaman terkait tabrakan, meskipun buktinya kurang," ungkap Araujo.
Peneliti mengidentifikasi 107 wilayah di 26 negara di mana hiu paus bersinggungan dengan jalur pelayaran kapal-kapal besar. Dengan data dari Global Fishing Watch, para ahli menunjukkan wilayah dengan risiko tabrakan paling tinggi, antara lain pesisir daratan Ekuador, Pulau Mujeres dan La Paz di Meksiko, Ewing Bank Teluk Meksiko.
Selanjutnya, Kota Kinabalu dan Pulau Redang di Malaysia, Pintuyan di Filipina, Musandam di Oman, dan wilayah sekitar Seychelles dan Taiwan. "Banyak dari lokasi ini memiliki lebih dari satu kapal per kilometer persegi di habitat inti hiu paus. Misalnya di Pulau Mujeres di Meksiko, rata-rata 56 kapal setiap bulannya," ungkap Ilmuwan Utama MMF Chris Rohner.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar