Green Lifestyle
Hati-hati, Pemanasan Global 'Undang' Parasit di Air Minum
Suhu yang lebih tinggi karena pemanasan global akan merusak kualitas air.
Jumat, 14 Juni 2024
Pemanasan global disebut akan meningkatkan risiko wabah parasit. Pasalnya, suhu yang lebih tinggi akan merusak kualitas air. (Pixabay).
Denpasar. Pemanasan global disebut akan meningkatkan risiko wabah parasit. Pasalnya, suhu yang lebih tinggi akan merusak kualitas air.
Laporan Pennon Group, produsen air minuman South West Water, mengungkap bahwa parasit akan menyebabkan diare dan muntah.
"Peningkatan suhu rata-rata secara bertahap dan signifikan dapat menimbulkan risiko terhadap kualitas air dan pengolahannya, termasuk parasit cryptosporidium," tulis Pennon Group dalam laporan tahunannya yang diterbitkan pekan ini, dilansir the Guardian, Rabu (12/6).
Parasit yang menyebar melalui tinja menyebabkan kriptosporidiosis, penyakit yang memicu penderitanya demam, muntah, dan diare.
Wabah di Devon, misalnya, membuat banyak orang menyoroti kualitas air di Inggris terhadap jumlah limbah yang dibuang ke sungai dan laut di negara itu.
Sekitar 17 ribu pelanggan rumah tangga South West Water dekat kota tepi laut Brixham di selatan Devon, bulan lalu disarankan merebus air keran mereka sebelum meminumnya. Hal itu dilakukan setelah lebih dari 100 orang melaporkan gejala muntah dan diare karena mengkonsumsi air keran secara langsung.
Baca juga:
Duh, Air Danau Kelimutu Berubah Warna
Pennon Group menerangkan pemanasan global bakal meningkatkan kemungkinan banjir akibat hujan dan naiknya permukaan laut yang membuat lebih banyak gelombang panas dan badai, yang semuanya akan mengakibatkan biaya lebih tinggi.
Serangkaian risiko terhadap kualitas air juga disebutkan, termasuk bau air, perubahan warna air, bahan organik terlarut. Ditambah lagi, peningkatan perkembangbiakan dan kemampuan bertahan mikroba.
Masing-masing masalah tersebut memerlukan pemeliharaan atau pengobatan yang mahal untuk memperbaikinya.
Paul Johnston dari Greenpeace Research Laboratories menuturkan perusahaan air minum harus mengalihkan dana dari dividen pemegang saham dan bonus eksekutif untuk meningkatkan ketahanan.
"Suhu ekstrem akan memberikan peluang besar bagi alga beracun, serta organisme patogen dan parasit untuk muncul di sumber air dan masuk ke pasokan air. Ini adalah risiko besar," jelasnya.
"Menyalahkan perubahan iklim adalah tindakan yang tidak jujur. Risiko ini sebagian besar berasal dari buruknya sistem pasokan dan distribusi air yang telah mengalami kekurangan investasi oleh perusahaan air selama bertahun-tahun," sambung Johnston.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar