Denpasar. 2024 bisa menjadi tahun terbaik untuk membeli mobil baru, truk, atau SUV sejak pandemi yang memporak-porandakan pasar otomotif. Sebab, meski suku bunga tetap tinggi, namun insentif bagi produsen mobil meningkat dari 2,8 persen menjadi 5,7 persen pada Januari ini.

“Penurunan harga transaksi kendaraan baru rata-rata tahun ke tahun sebesar 3,5 persen sangat mencolok,” ujar Erin Keating, Analis Eksekutif untuk Cox Automotive, seperti dilansir Forbes, Rabu (21/2).

“Tren harga menurun selama sekitar enam bulan terakhir, karena pembuat mobil memberi penawaran yang lebih menarik untuk menjaga penjualan tetap mengalir,” lanjutnya.

Adapun, penawaran terbesar dalam penurunan harga mobil dialami oleh kendaraan listrik, dengan harga transaksi turun 10,8 persen selama setahun terakhir. Hal ini dikarenakan masuknya banyak kendaraan listrik baru yang melebihi permintaan.

Produsen mobil pun merespons dengan pemotongan harga atau diskon besar-besaran untuk membantu mendorong penjualan. Walaupun, rata-rata harga mobil listrik 55 ribu dolar AS atau setara Rp 866 juta, masih lebih mahal dari kendaraan baru pada umumnya.

Pasar mobil online iSeeCars.com melansir mobil listrik mencakup enam dari 10 kendaraan dengan diskon terbesar saat ini. “Pasar tampaknya mencapai titik jenuh untuk kendaraan listrik, dengan harga dan penjualan lebih sulit dibanding tahun lalu,” terang Analis Eksekutif iSeeCars.com Karl Brauer.