Green Lifestyle
Green Economy Bisnis Masa Depan, Pertamina Geothermal Potensial Tarik Investor
Minggu, 04 Februari 2024
Jika ke depan melakukan ekspansi, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) harus konsisten untuk mendorong bisnis green economy. Foto: Dok. perusahaan.
Jakarta. Bank Maybank Indonesia melihat ekonomi hijau (green economy) adalah bisnis masa depan. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pun diprediksi akan turut menikmati dampak dari potensi untuk menarik investor.
Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets Bank Maybank Indonesia mengatakan energi baru dan terbarukan (EBT) cukup menjanjikan sebagai bisnis masa depan. Sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk merealisasikan green economy dan zero carbon, perusahaan seperti Pertamina Geothermal Energy memiliki prospek yang bagus karena memiliki lini bisnis EBT.
Menurut Myrdal, performa Pertamina Geothermal Energy sejak tahun lalu baik. "Perkembangan dari ekspansi bisnis cukup kuat, terutama eksplorasi sumber energi baru dan hijau," kata dia di Jakarta, dalam keterangan pers Jumat, (2/2).
Belakangan ini, saham Pertamina Geothermal Energy juga masuk ke dalam indeks LQ45. Pada tahun lalu, pergerakan sahamnya stabil di atas Rp 1.000 dan cenderung akan menuju ke angka Rp 1.600 per lembar saham.
Masuknya PGEO ke dalam indeks LQ45 meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan investor global terhadap perusahaan tersebut. Posisi itu bisa membuka peluang bagi Pertamina Geothermal Energy untuk menarik lebih banyak investor dan meningkatkan pendanaan.
Meskipun demikian, Myrdal melihat PGEO memiliki kebutuhan ekspansi yang cukup kuat. Sementara di sisi lain, iklim suku bunga global dan nasional sulit turun karena ketidakpastian kebijakan The Fed dalam menurunkan suku bunga acuan global.
Oleh karena itu jika ke depan melakukan ekspansi, Pertamina Geothermal Energy harus konsisten untuk mendorong bisnis green economy. "Misalkan geothermal, hidro atau cahaya karena PGEO kepanjangan dari pemerintah dan kita harapkan untuk tetap fokus on track," pungkas Myrdal.
Komentar