Green Lifestyle
Gelisah soal Limbah Pakaian, Controlnew Kembangkan Slow Fashion
Kisah Afif Mustapha membangun slow fashion Controlnew
Minggu, 10 November 2024
Bandung. Greeners, pernah mendengar istilah slow fashion? Istilah ini merupakan kebalikan dari fast fashion, yang berarti proses produksi hingga pemakaiannya memiliki rentang waktu lebih lama.
Praktik fesyen lambat juga tidak berfokus pada kecepatan produksi massal karena mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Nah, apakah kamu tertarik untuk beralih ke slow fashion?
Controlnew, salah satu merek tas dan pakaian dengan prinsip fesyen lambat ini patut kamu coba! Berdiri sejak tahun 2018, Controlnew berdiri karena kegelisahan limbah fesyen yang sering dilihat.
“Di dekat rumah ada tempat permak celana jeans yang menghasilkan limbah. Dari sana, limbah awal mulanya dipakai untuk pembuatan patchwork. Masih menggunakan tas baru dari bahan kanvas, kita dekorasi dengan patchwork itu tadi,” ujar Afif Mustapha, founder dari Controlnew dalam wawancara dengan Mediahijau pada Kamis (7/10).
Afif mengungkapkan bahwa mereka awalnya mendapatkan limbah celana jeans secara gratis. Kemudian Controlnew memutuskan untuk mengajak mereka bekerja sama dalam menjahit tas.
“Limbah celana jeans dari sisa potongan celana pendek kami ambil untuk menjadi bahan utama, dipotong menjadi bagian-bagian kecil untuk dikomposisikan ulang sesuai model yang akan dibuat,” tambah Afif.
Tidak hanya tas, terdapat pula beberapa produk lain yang menjadi andalan dari Controlnew. Yaoti Segala Totebag, Ganesa Laptop Sleeves, Teduk Bucket Hat, dan Sesuka Sling Totebag.
Dari sisi pemasaran produk, Afif juga mengatakan harga produk Controlnew yang berprinsip fesyen lambat bersaing cukup kompetitif dengan produk fesyen cepat yang lebih murah. Namun, Controlnew tetap memiliki value-nya sendiri.
Teguh memegang prinsip, Controlnew ikut berpartisipasi secara aktif dengan mengampanyekan fesyen lambat kepada konsumen. “Saat ada kesempatan bertemu konsumen, kita juga sharing mengenai apa yang menjadi value dari Controlnew berupa pemahaman lebih luas. Selain jualan, kita juga sering menghadiri event agar bisa bertemu konsumen secara langsung untuk meningkatkan awareness,” kata Afif.
Ke depannya, Afif dengan Controlnew ingin menyerap lebih banyak lagi limbah di tempat lain karena untuk saat ini mereka masih memaksimalkan sumber limbah dari yang sudah ada.
“Kita ingin memaksimalkan penyerapan limbah bahan kain dan bukan bahan kain, ingin lebih memberikan dampak secara signifikan serta tetap aktif mengampanyekan produk fesyen lambat,” ujar Afif.
Wartawan : Difta Ramadhanie
Penulis : Difta Ramadhanie
Komentar