logo loading

Green News

Gawat! Setengah Juta Orang Meninggal Setiap Tahun Gara-gara Panas Ekstrem

PBB menyebut cuaca panas ekstrem yang meningkat disebabkan oleh perubahan iklim yang, antara lain dipicu kecanduan bahan bakar fosil.

 Rabu, 31 Juli 2024

Ilustrasi. PBB memperingatkan panas ekstrem, dapat semakin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, hingga menyebabkan korban jiwa


Jakarta. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan, cuaca panas ekstrem yang semakin sering terjadi telah menyebabkan hampir setengah jura orang meninggal setiap tahun. Cuaca panas ini merupakan akibat dari perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan bahan bakar fosil. 

"Korban jiwa ini sekitar 30 kali lebih banyak daripada siklon tropis. Kita tahu apa yang mendorongnya? perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan bahan bakar fosil. Dan kita tahu ini akan menjadi lebih buruk," kata Guterres, dikutip dari Anadolu. 

Guterres mengingatkan, panas ekstrem adalah ketidaknormalan baru. Kondisi ini dapat semakin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, , hingga menyebabkan korban jiwa. Ia pun mengajukan tuntutan global dengan empat fokus terkait panas ekstrem, yakni:

  1. Merawat yang paling rentan
  2. Meningkatkan perlindungan bagi pekerja
  3. Meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat
  4. Menggunakan data dan sains.

Selain panas ekstrem, menurut dia, masih banyak gejala krisis iklim yang menghancurkan. "Badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, dan masih banyak lagi," kata Guterres.

Untuk mengatasi masalah tersebut, menurut dia, negara-negara di dunia terutama yang tergabung dalam G20 harus melawan penyakit kecanduan bahan bakar fosil. Ini penting untuk mengatasi perubahan iklum. Menurut dia, negara-negara G20 harus mengalihkan subsidi bahan bakar fosil ke energi terbarukan dan mendukung negara-negara dan masyarakat yang rentan.


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar

Terpopuler