logo loading

Green Lifestyle

Dukung Pengurangan Emisi Karbon, Gunung Raja Paksi Resmikan PLTS Atap 8,4 MWp

 Jumat, 23 Februari 2024

Gunung Raja Paksi menargetkan total kapasitas terpasang PLTS Atap miliknya kelak menjadi 33 MWp pada tahun 2025.. Foto: Dok. Gunung Raja Paksi


Bekasi. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap (PLTS Atap) tahap II. Realisasi PLTS Atap tersebut menjadi bagian dari komitmen GRP untuk mengurangi emisi karbon. 

Gunung Raja Paksi menyebut PLTS Atap tahap II miliknya sebagai salah satu PLTS Atap terbesar di Jawa Barat. Dengan kapasitas sebesar 8,4 megawatt peak (MWp), proyek itu mengakumulasi total kapasitas listrik terpasang dari energi surya kelolaan GRP menjadi 9,3 MWp.

Pemerintah terus mendorong partisipasi aktif pelaku usaha dalam mendukung pencapaian target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat serta pencapaian target bauran energi nasional sebesar 23% dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun 2025. "Tindakan yang diambil oleh GRP adalah contoh nyata dari kepedulian lingkungan serta merupakan kontribusi swasta dalam mendukung tujuan pemerintah," kata Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Mohamad Priharto Dwinugroho usai meresmikan PLTS Atap GRP, dalam keterangan pers, Jumat (23/2).

Industri baja memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut data dari Kementerian Perindustrian, konsumsi baja dalam negeri selama lima tahun terakhir mencapai rata-rata 15,62 juta ton per tahun.

Namun, tantangan baru muncul bagi industri baja akibat komitmen global untuk mencapai target emisi nol bersih karbon pada pertengahan abad ini. Sementara produksi baja secara global menyumbang sekitar 7% terhadap total emisi karbon.

Pada saat yang sama, permintaan baja yang diperkirakan meningkat sekitar 15%-20% antara tahun 2030 dan 2050. Oleh karenanya, produsen baja harus lebih proaktif dalam mengelola risiko lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) di seluruh rantai nilai.

Presiden Direktur GRP Fedaus menyampaikan PLTS Atap yang telah terpasang di area operasional sejalan dengan pilar ESG perusahaan khususnya transisi energi dan solusi rendah karbon. ”Dengan telah terpasangnya PLTS Atap tahap II ini, secara total GRP berhasil melakukan pengurangan emisi karbon hingga sekitar 1500 ton Co2e,” katanya.

GRP bekerja sama dengan TotalEnergies ENEOS dalam desain dan pemilihan mitra EPC pelaksana konstruksi PLTS Atap. PLTS Atap GRP memiliki sejumlah sensor untuk memantau radiasi, temperatur, kecepatan angin dan suhu sekitar serta sistem pemantauan jarak jauh yang bisa menampilkan jejak karbon. 

Tak berhenti sampai di sini, Gunung Raja Paksi menargetkan total kapasitas terpasang PLTS Atap miliknya kelak menjadi 33 MWp pada tahun 2025. GRP berharap proyek itu dapat mengurangi emisi karbon sekitar 47.400 ton per tahun.


Komentar

Terpopuler