logo loading

Green News

Dampak Perubahan Iklim ke Penyakit Bikin WHO Waswas

Muncul kebutuhan mendesak terhadap penelitian terkait dampak perubahan iklim pada beberapa jenis penyakit, di antaranya malaria dan penyakit tropis terabaikan atau NTD.

 Sabtu, 29 Juni 2024

Ilustrasi. Persoalan kesehatan di tengah dampak perubahan iklim yang semakin sulit dihentikan sudah seharusnya menjadi perhatian banyak pihak. (Pexels/Shevsta)


Bandung. Dampak perubahan iklim dan pemanasan global membuat kekhawatiran baru dalam dunia kesehatan. Muncul kebutuhan mendesak terhadap penelitian terkait dampak perubahan iklim pada beberapa jenis penyakit, di antaranya malaria dan penyakit tropis terabaikan atau NTD.

Melansir laporan WHO, belum ada penelitian yang memuat dampak dan pengaruh perubahan iklim secara signifikan terhadap penyakit malaria dan NTD. Hal ini disimpulkan WHO setelah melakukan penelusuran terhadap 42.693 penelitian.  

Seiring dengan dampak perubahan iklim dan pemanasan global yang melanda berbagai aspek kehidupan manusia, membuat kekhawatiran baru di dalam dunia kesehatan. Khususnya terkait penelitian terstruktur dan terperinci terhadap penyakit-penyakit yang sangat mungkin untuk muncul di daerah yang rawan.

Sejumlah penelitian yang ada terlalu berfokus kepada negara-negara dengan akses kesehatan tinggi tetapi dengan beban penyakit yang rendah. Masyarakat yang tinggal di daerah lebih rentan dan memiliki akses kesehatan rendah menjadi tidak terpantau.

Tim Peneliti WHO juga menghubungkan jumlah publikasi penelitian dengan beban penyakit nasional, Indeks Kualitas Kesehatan dan Skor Kerentanan Iklim. 511 artikel penelitian memenuhi kriteria dengan diantaranya 185 artikel membahas malaria, 181 artikel membahas demam berdarah dan chikungunya, serta 53 artikel membahas leishmaniasis.

Namun demikian, masih banyak pembahasan NTD lainnya yang belum terwakili karena belum diteliti secara memadai.

“Investasi yang lebih besar dalam penelitian di bidang kesehatan sangat dibutuhkan untuk mendukung pengembangan mitigasi serta konsekuensi terburuk dari perubahan iklim terhadap masa depan manusia. Seperti apa yang disampaikan oleh Tala Al-Ramahi, Chief Strategy Officer RLM, melansir laman Sehat Negeriku Kemkes.

Persoalan terkait kesehatan di tengah-tengah perubahan iklim yang semakin sulit dihentikan sudah seharusnya menjadi perhatian banyak pihak, terutama mereka para tenaga kesehatan termasuk dokter dan peneliti. Tindakan yang cepat tanggap terhadap malaria dan NTD diharapkan dapat terealisasi di berbagai negara, khususnya negara-negara tropis yang terdampak perubahan iklim secara signifikan.


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Difta Ramadhanie

Komentar

Terpopuler