Green News
Dampak Perubahan Iklim: Destinasi Wisata Cantik dan Pulau Kecil di NTB Lenyap
Destinasi wisata populer Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air terancam hilang
Senin, 07 Oktober 2024
Ilustrasi. Destinasi wisata cantik dan pulau kecil di NTB lenyap karena perubahan iklim (pexels/Roberto Lee Cortes)
Lombok Barat. Dampak perubahan iklim terus menjadi ancaman serius bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Meningkatnya suhu panas akibat pemanasan global telah menyebabkan naiknya permukaan air laut yang mengancam eksistensi wilayah pesisir.
"Pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara Barat 5-10 tahun mendatang terancam hilang," kata Asisten ll Sekretaris Daerah NTB Fathul Gani, seperti dikutip Antara. Destinasi wisata populer yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air juga terancam hilang.
Saat ini kawasan tiga gili cantik tersebut tidak memiliki sabuk pelindung abrasi seperti hutan mangrove. Akibatnya, tiga gili favorit wisatawan rawan tenggelam karena perlindungan alami terhadap kenaikan permukaan air laut minim.
Gani mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan tindakan nyata, seperti menanam pohon dan tidak membuang sampah sembarangan ke laut.
Mengutip jurnal ilmiah yang diterbitkan Pusat Informasi Lingkungan Nasional NOAA, disebutkan bahwa rata-rata permukaan laut global telah naik sekitar 21-24 centimeter sejak tahun 1880. Pada tahun 2023, permukaan laut global mencatat rekor tertinggi, mencapai 101,4 milimeter di atas pencatatan tahun 1993.
Perubahan iklim juga memperparah banjir pasang air laut, yang meningkat 300%-900% dalam lima dekade terakhir. Dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat pesisir yang bergantung pada laut untuk kehidupan sehari-hari.
Menurut catatan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) NTB, ada sekitar 401 pulau kecil yang mendukung dua pulau besar, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Potensi dari ratusan pulau kecil tersebut diharapkan dapat menjadikan NTB daerah yang maju dengan pendapatan per kapita yang besar.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
1-31 Januari 2025
Komentar