Green Lifestyle
Bun, Anak-anak Obesitas Berisiko Kena Multiple Sclerosis Loh!
Obesitas mengakibatkan peradangan dan meningkatkan risiko multiple sclerosis.
Jumat, 05 April 2024
Studi mengungkap anak-anak yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan menghadapi risiko dua kali lipat terkena multiple sclerosis saat dewasa. (PIXABAY).
Mataram. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Karolinska Institute di Stockholm mengungkap anak-anak yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan menghadapi risiko dua kali lipat terkena multiple sclerosis saat dewasa.
“Salah satu dampak obesitas pada masa kanak-kanak ialah mengakibatkan peradangan ringan namun kronis. Kemungkinan besar peradangan ini meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit, (termasuk) penyakit seperti multiple sclerosis," ujar Prof Emilia Harman, salah satu peneliti dalam studi tersebut, dikutip dari The Guardian, Kamis (28/3).
Harman dan koleganya, Claude Marcus, melakukan analisis data dari Swedish Childhood Obesity Treatment Register. Hasilnya menunjukkan bahwa multiple sclerosis terjadi pada anak dengan obesitas lebih tinggi, yakni 0,13% dari populasi. Sementara, pada kelompok yang tidak mengalami obesitas di masa kanak-kanak, persentasenya hanya 0,06%.
Mereka juga mencatat bahwa peradangan kronis tingkat rendah yang disebabkan oleh obesitas dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit lain, seperti asma, radang sendi, diabetes tipe 1, dan beberapa jenis kanker.
“Dipercaya juga bahwa peradangan kronis tingkat rendah meningkatkan risiko penyakit lain seperti asma, radang sendi, diabetes tipe 1, dan beberapa jenis kanker. Namun, kita tahu bahwa penurunan berat badan mengurangi peradangan dan kemungkinan besar risiko terkena penyakit tersebut," ungkap para peneliti.
Multiple sclerosis dapat mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang dan mengakibatkan berbagai gejala potensial termasuk masalah penglihatan, pergerakan lengan atau kaki, sensasi atau keseimbangan. Kondisi ini bsia berujung pada kecacatan serius.
Meski obesitas di masa kanak-kanak berpengaruh terhadap kondisi multiple sclerosis, para peneliti menemukan bahwa rata-rata pasien baru menerima diagnosis atas kondisi tersebut di usia 23 tahun.
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar