logo loading

Green News

BPDB Modifikasi Cuaca agar Jakarta Tak Banjir Besar Seperti Tahun 2020

BMKG memperkirakan Jakarta berpotensi banjir besar seperti tahun 2020 akibat masuknya seruak dingin dari dataran tinggi Siberia ke Indonesia yang dapat memicu hujan lebat dan angin.

 Senin, 16 Desember 2024

Ilusrasi. BMKG memperkirakan Jakarta berpotensi mengalami banjir besar seperti tahun 2020.


Jakarta. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca atau OMC tahap kedua pada 13-16 Desember 2024 untuk mencegah banjir besar akibat cuaca ekstrem. BMKG sebelumnya memperkirakan Jakarta berpotensi banjir besar seperti tahun 2020 akibat masuknya seruak dingin dari dataran tinggi Siberia ke Indonesia.

"Kegiatan operasi ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi dan juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas, " kata Sekretaris BPBD DKI Jakarta Marulitua Sijabat, seperti dikutip dari Antara, Senin (15/12). 

Marulitua menjelaskan, operasi modifikasi cuaca menggunakan pesawat Britten Norman BN2T PK-WMN melibatkan total 26 personel dari BPBD dan BMKG. "Dua sortie penyemaian dilakukan, sortie pertama pada pukul 07.35 WIB-09.39 WIB di Wilayah Barat Laut Jakarta-Perairan Pulo Panjang dengan menggunakan 800 kg bahan semai," katanya.

Sortie kedua dilakukan pada pukul 16.10 WIB-17.34 WIB di bagian barat laut Jakarta sekitar Laut Jawa (utara Pulau Tunda) juga menggunakan 800 kg bahan semai. "Hasil kegiatan menunjukkan awan hujan masih masuk ke Jakarta, namun pelaksanaan penyemaian berjalan aman dan lancar," katanya.

Marulitua menambahkan OMC tahap pertama yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 7-9 Desember 2024, dinilai berhasil mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta.

"Karena itu BPBD melaksanakan OMC Tahap kedua mulai kemarin sampai hari Senin depan 13-16 Desember 2024," katanya.

BMKG sebelumnya menemukan, potensi masuknya seruak dingin dari dataran tinggi Siberia ke Indonesia yang dapat meningkatkan curah hujan ekstrem selama momentum Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Seruak dingin ini berpotensi menyebabkan banjir besar di Jakarta, seperti yang pernah terjadi pada 2020. 

"Saat (seruak dingin) landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, Banten, DKI, ini peristiwanya mirip kalau skenario terburuk, doa kami Insya Allah tidak akan buruk, meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada pekan lalu, seperti dikutip dari Antara.

Baca juga:
Kualitas Udara Jakarta Kembali Masuk Kategori Tidak Sehat, Tangerang Terburuk

BMKG memprediksi dampak dari masuknya seruak dingin itu ke Indonesia adalah peningkatan curah hujan dan kecepatan angin pada 20–29 Desember 2024. "Diprediksi mulai Desember ini sudah bergerak mengarah ke wilayah Indonesia, diprediksi landingnya kira-kira sekitar tanggal 20 Desember sampai sekitar 29 Desember," ujarnya.

Seruak dingin merupakan fenomena cuaca yang terjadi ketika tekanan atmosfer naik lebih tinggi daripada kenaikan akibat gerakan antisiklon atau lembangan di sekitarnya. Seruak dingin dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir. Pada tahun 2020, seruak dingin pernah terjadi di Jabodetabek hingga menyebabkan banjir besar.


Wartawan : Asmaraloka Amerta

Penulis : Asmaraloka Amerta

Komentar