Green News
BNPB Ungkap Biang Kerok Banjir di Kalimantan
Perbedaan ketinggian hulu dan hilir sungai yang tidak lebih dari 20 meter.dan pengendapan menyebabkan Kalimantan rawan banjir.
Selasa, 12 Desember 2023
Sejumlah wilayah di Kalimantan tergenang banjir dalam waktu yang relatif panjang beberapa waktu terakhir. Foto ilustrasi: Pexels/Lam Tran.
Denpasar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan alasan banjir yang kerap terjadi di beberapa daerah di Kalimantan. Bahkan, banjir terjadi dalam waktu yang relatif panjang.
"Kalimantan ketika musim kering, kami waspadai kebakaran hutan. Ketika musim hujan, hampir seluruh provinsi rentan banjir dengan durasi yang lama di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) atau ekosistem yang rusak," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, mengutip Antara, Senin (11/12).
Aam, panggilan akrab Abdul Muhari, menerangkan keadaan sungai di Kalimantan sangat berbeda dengan daerah lainnya. Sungai-sungai di pulau kedua terbesar se-Indonesia itu umumnya memiliki panjang hingga ribuan kilometer dan berkelok-kelok.
Namun, panjangnya sungai di Kalimantan tidak disertai dengan perbedaan ketinggian hulu dan hilir yang signifikan, di mana beda ketinggiannya pada umumnya tidak lebih dari 20 meter. "Sehingga, kalau curah hujan di hulu tinggi, disusul pasang di hilir, maka air ini relatif tidak bergerak (pemicu banjir)," imbuhnya.
Aam menilai genangan yang relatif lama terjadi disebabkan karena kurangnya daya tampung karena di sepanjang DAS terjadi pengendapan atau sedimentasi.
Berdasarkan catatan BNPB, dalam sepekan terakhir ini, banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu dan Ketapang.
Di Kapuas Hulu, sebanyak 25.263 jiwa dari 8.320 kepala keluarga (KK) terdampak banjir dengan jumlah rumah penduduk terendam sebanyak 1.110 unit. Sebanyak 128 fasilitas umum yang ada di 30 desa dan dua kelurahan di tujuh kecamatan juga terdampak banjir Kalimantan.
Sementara di Ketapang, Kalimantan Barat, sebanyak 6.603 warga terdampak banjir. Sejumlah wilayah seperti Nanga Tayap, Sandai, Hulu Sungai, Tumbang Titi, Sungai Laur, dan Muara Pawan tergenang banjir dengan tinggi air mencapai 200 sentimeter.
Aam mengingatkan Masyarakat Kalimantan, terutama mereka yang bermukim di sekitar DAS agar berhati-hati dan siaga terhadap ancaman banjir yang bisa datang sewaktu-waktu.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar