logo loading

Green News

Batalkan Penerbangan Ramah Lingkungan Jika Biaya Lebih Besar dari Manfaatnya

Direktur IATA Willie Walsh menilai harus memiliki keberanian untuk menyetop kebijakan hijau dan mengubah haluan.

 Minggu, 09 Juni 2024

Ilustrasi. Direktur IATA Willie Walsh menilai harus memiliki keberanian untuk menyetop kebijakan hijau dan mengubah haluan jika tak membuahkan hasil yang diinginkan. (PEXELS/Marina Hinic).


Denpasar. Willie Walsh, Direktur Jenderal Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), menyarankan untuk membatalkan penerbangan ramah lingkungan apabila biayanya lebih besar dari manfaatnya.

Menurutnya, mencapai nol emisi atau net zero pada 2050 merupakan ‘eksistensial, bukan opsional’. Ia menyarankan pemerintah harus memiliki keberanian untuk menghentikan kebijakan hijau dan mengubah haluan jika tak membuahkan hasil yang diinginkan.

Melansir the Guardian, Kamis (6/6), komentar tersebut dilontarkan Walsh pada pertemuan umum tahunan Iata di Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (3/6). 

Iata mengungkapkan sektor penerbangan global akan mencapai keuntungan bersih lebih dari US$30 miliar atau setara Rp 489 triliun pada tahun ini, naik US$3 miliar atau setara Rp 48,9 triliun dari angka tahun lalu.

Sebagian pidato Walsh berfokus pada pendekatan saat ini untuk mendekarbonisasi sektor penerbangan dan mengatasi krisis iklim. Walsh pun mengecam pungutan hijau pada sektor tersebut.

Ia mengatakan pajak lebih banyak bukanlah solusi untuk mencapai net zero. Menurutnya, ‘parade proposal pajak hijau yang terpecah-pecah’ saat ini menghalangi orang untuk terbang secara berkelanjutan dan hanya menguntungkan orang kaya.

"Tindakan mesti disertai ketentuan untuk ditinjau dan dihentikan jika tak mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa ide bagus pasti akan menjadi kebijakan yang baik. Namun, banyak juga yang mungkin tak berhasil,” imbuhnya.

Jika sebuah kebijakan terbukti gagal, sambungnya, terutama jika biayanya melebihi manfaatnya, regulator harus berani menghentikannya dan segera mengubah haluan.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler