Denpasar. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, menjadi kantor cadangan atau kepanjangan tangan kantor pusat BMKG di Jakarta untuk sistem peringatan dini tsunami nasional (Indonesia Tsunami Early Warning System/InaTEWS).

“Kami targetkan akhir tahun sudah rampung pembangunan gedungnya dan insya Allah mulai beroperasi 2025 nanti,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dikutip dari Antara, Jumat (23/3).

BMKG rencananya membangun gedung empat lantai di atas lahan seluas 2.000 meter persegi. Lokasinya terletak di samping Gedung BBMKG Wilayah III Denpasar di Jalan Raya Kuta, Badung, Bali.

Bali dipilih sebagai lokasi cadangan selain Jakarta untuk peringatan dini tsunami karena infrastruktur Pulau Dewata dinilai lebih lengkap dan siap. Selain menjadi pusat komando InaTEWS, gedung baru juga akan menjadi pusat prakiraan cuaca nasional secara digital.

Gedung baru, kata Cahyo, dilengkapi dengan peralatan yang sudah digunakan saat ini. “Gedung ini sebagai representatif gedung operasional yang mana saat terjadi kejadian ekstrem, misalnya gempa atau cuaca ekstrem, kami tetap bisa bekerja,” jelasnya.

Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru dilakukan pada 2 Februari 2024 lalu oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Gedung ini akan menjadi tolak ukur lembaga meteorologi klimatologi dan geofisika internasional dalam menunjukkan konsistensi Indonesia menyediakan layanan informasi dan data di level nasional dan internasional.

BMKG mengusulkan anggaran sebesar Rp 235 miliar dari dana Bank Dunia sebesar US$85 juta untuk membangun dua gedung baru di Jakarta dan Bali.