Green News
Ada Anak Badak Jawa Terekam Kamera di Taman Nasional Ujung Kulon
Anakan baru Badak Jawa itu diperkirakan berusia 3-5 bulan.
Selasa, 09 April 2024
Ilustrasi. Taman Nasional Ujung Kulon kedatangan anak baru Badak Jawa yang terekam dalam kamera jebak. Diperkirakan usia si anak Badak 3-5 bulan. (PEXELS/Twilight Kenya).
Jakarta. Kamera jebak di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) merekam induk dan anak Badak Jawa diduga anakan baru pada 4 Maret 2024 lalu. Hal ini merupakan kabar gembira, mengingat anak baru Badak Jawa itu menambah populasi badak di Semenanjung Ujung Kulon.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko mengatakan akan terus memantau perkembangan anak badak tersebut. "Alhamdulillah, ini kabar gembira dan membuktikan bahwa Badak Jawa di dunia hanya ada di Ujung Kulon dapat berkembang dan lestari," ujarnya, dikutip Minggu (7/4).
Anak baru Badak Jawa ditemukan berdasarkan hasil monitoring yang dilaksanakan pada Februari-April 2024 dan ditindaklanjuti dengan analisis fisik dari para ahli identifikasi individu Badak Jawa. Keberhasilan ini tak terlepas dari pembaruan metode pemasangan kamera jebak sebanyak 126 unit.
Satyawan memperkirakan anak Badak Jawa itu berusia 3-5 bulan. Jenis kelaminnya belum teridentifikasi. Hingga kini belum ada ciri khusus atau cacat yang terlihat dari penampakan badan anak Badak Jawa tersebut.
Sementara, hasil identifikasi menunjukkan sang induk memiliki cula batok yang cukup jelas. Namun, belum teridentifikasi dengan jelas nama dan identitas badak induk itu, karena posisinya terlalu dekat dengan kamera jebak.
Rekaman anak Badak Jawa merupakan temuan susulan, di mana sebelumnya pada 2022 dan 2023, juga berhasil terekam kamera dua anak Badak Jawa baru. Keduanya berjenis kelamin betina.
Satyawan mengingatkan meski Badak Jawa dapat berkembang biak, bukan berarti habitat dan individunya aman dari berbagai gangguan. Aktivitas perburuan, predator seperti anjing hutan, penyakit, dan potensi inbreeding depression, serta bencana alam masih menghantui keberadaan dan pelestariannya.
"Untuk itu, kita dan semua pihak dalam upaya pelestarian Badak Jawa tidak boleh lengah dan selalu mengantisipasi terhadap setiap ancaman yang mungkin akan terjadi," pungkasnya.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar