Green News
Achtung! Gunung Fuji Tanpa Salju: Dampak Krisis Iklim
Salju di puncak Gunung Fuji akibat suhu panas
Jumat, 01 November 2024
Salju hilang di puncak Gunung Fuji (BBC)
Jakarta. Beberapa hari terakhir, warganet ramai mengungkap rasa kecewa terkait kondisi Gunung Fuji. Sebab, puncak gunung terkenal di Jepang tersebut tidak memiliki salju yang jadi ciri khasnya.
“Mount Fuji has been snowless on a whole October for the first time ever. Whether you believe it or not, climate change is real.” tulis akun @japaxnn di platform X.
“Mount Fuji experienced its first snowless October in 130 years.” tulis akun @NatStClair.
Mengutip BBC, para ilmuwan khawatir terkait dampak suhu panas terhadap Gunung Fuji. Menurut ilmuwan, kondisi puncak Gunung Fuji mencatatkan waktu paling lambat dalam setahun tanpa salju sejak 130 tahun lalu.
Puncak gunung tertinggi di Jepang ini biasanya mendapatkan salju pada awal Oktober. Tetapi cuaca ekstrem berupa suhu panas membuat Gunung Fuji kehilangan salju hingga saat ini.
Pada tahun 2023, salju pertama kali terlihat di puncak pada 5 Oktober, menurut berita dari AFP. Jepang mengalami musim panas terpanas yang tercatat tahun ini.
Hampir 1.500 area di Jepang mengalami hari-hari yang dikategorikan oleh Perhimpunan Meteorologi Jepang sebagai “sangat panas”. Suhu panas melebihi 35°C di bulan lalu.
Suhu harus mendekati titik beku agar hujan berubah menjadi salju. Suhu di Juni-Agustus lebih panas 1,76°C dari rata-rata.
Di bulan September, suhu tetap lebih hangat dari prediksi. Rekor Gunung Fuji tanpa salju sebelumnya terjadi pada 26 Oktober, yang tercatat dua kali pada tahun 1955 dan 2016, kata Yutaka Katsuta, seorang peneliti di Kantor Meteorologi Lokal Kofu.
Hilangnya salju di puncak Gunung Fuji konsisten dengan apa yang diprediksi oleh para ahli iklim. Fenomena ini adalah bagian dari dampak pemanasan global dan perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem, serta menunjukkan dampak krisis iklim yang semakin nyata.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
1-31 Desember 2024
Komentar