Green Culture
Waspadai 3 Dampak Kemarau Panjang
Sabtu, 17 Februari 2024
Ilustrasi. Musim kemarau panjang berdampak negatif, salah satunya kekeringan. Kekeringan ini berpotensi mengakibatkan tanaman mati dan kekurangan sumber air bersih. (PEXELS/Fox).
Denpasar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pernah mengungkap bahwa musim hujan akan segera berakhir atau lebih pendek dari biasanya. Hal itu dikarenakan El Nino berawal lebih dini, yaitu pada Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024.
Itu berarti, musim kemarau berpotensi menjadi lebih panjang tahun ini. Padahal, musim kemarau panjang bisa berdampak negatif. Salah satunya, kekeringan. Oleh karenanya, masyarakat harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kemarau panjang.
Lalu, apa saja sih dampak kemarau panjang. Berikut tiga dampak yang dirangkum oleh mediahijau:
1. Mengakibatkan Tanaman Mati
Banyak tanaman mati akibat musim kemarau. Sebab, sumber air tidak mencukupi. Padahal, air menjadi modal utama untuk tanaman bertahan hidup.
2. Kekurangan Sumber Air Bersih
Tidak terpenuhinya sumber air bersih adalah salah satu masalah yang kerap terjadi saat musim kemarau. Oleh karenanya, perlu persiapan matang untuk memenuhi sumber air bersih.
3. Peningkatan Polusi
Kekeringan saat musim kemarau juga dapat meningkatkan polusi udara. Polusi tentu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, karena dapat menjadi gerbang penyakit, terutama sesak nafas dan asma.
Maka, sebelum masuk musim kemarau siapkan masker untuk bergiatan di luar rumah.
Wartawan : Hanna Patricia M Lubis
Komentar