logo loading

Green News

Tega Banget, 400 Ribu Ekor Burung Dibunuh oleh Mafia di Siprus

Burung-burung tersebut ditangkap oleh kejahatan terorganisir dengan menggunakan umpan, lalu dijebak dengan jaring kabut.

 Jumat, 15 Maret 2024

Ilustrasi. Burung-burung tersebut ditangkap oleh kejahatan terorganisir dengan menggunakan umpan, lalu dijebak dengan jaring kabut. (PEXELS/Monique Laats).


Denpasar. Lebih dari 400 ribu ekor burung dijebak dan dibunuh oleh mafia di Siprus pada musim gugur lalu. Kekejian ini terungkap dalam laporan BirdLife Cyprus yang mengungkap terjadinya peningkatan kejahatan terhadap satwa liar baru-baru ini. 

Mengutip the Guardian, Kamis (14/3), jaringan kejahatan terorganisir menggunakan umpan dan pengeras suara yang memutar kicauan burung untuk memikat burung-burung malang ini. Misalnya, robin dan burung pipit. 

Mereka dijebak agar mendarat di semak-semak atau kebun, di mana mereka ditangkap dengan jaring kabut atau ranting yang dilapisi lem. 

Burung-burung ini dijual melalui pasar gelap ke restoran untuk disantap sebagai hidangan lokal bernama ‘ambelopoulia’, yang berisi burung acar atau rebus.

Laporan yang disusun oleh BirdLife Cyprus dengan dukungan dari RSPB dan Komite Melawan Pembantaian Burung (Cabs) itu menemukan bahwa 435.000 burung dibunuh dengan cara keji pada musim gugur 2023 saja.

Walaupun, jumlah tangkapan tersebut telah menurun selama satu dekade terakhir, namun tahun lalu terjadi peningkatan 90.000 dibandingkan tahun sebelumnya.

“Meskipun ada kemajuan yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir, musim gugur menjadi pengingat bahwa semua itu dapat dengan cepat berbalik jika sumber daya penegakan hukum tidak dipertahankan,” imbuh Martin Hellicar, Direktur Birdlife Cyprus.

Sekadar informasi, Siprus merupakan batu loncatan bagi banyak burung dalam migrasi besar di musim gugur antara tempat berkembang biak mereka di Eropa ke tempat tinggal musim dingin di Afrika setiap tahun.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler