Green News
Pidato 17 Agustus Jokowi Sebut Perubahan Iklim, tapi...
Kinerja perubahan iklim Indonesia turun 10 peringkat di 2024
Sabtu, 17 Agustus 2024
Ilustrasi. Kinerja perubahan iklim Indonesia turun 10 peringkat di 2024 (Dok.situs Presiden RI)
Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Indonesia telah mencapai berbagai kemajuan penting dalam pidato menyambut 17 Agustus 2024. Jokowi juga menyinggung soal perubahan iklim dalam pidatonya.
"Indonesia berhasil melewati tantangan berat, termasuk pandemi Covid-19, gejolak geopolitik, serta perubahan iklim,"ujar Presiden Jokowi, (16/8). Meski menyebut soal perubahan iklim, Indonesia dianggap kurang serius menangani perubahan iklim.
Posisi Indonesia dalam Indeks Kinerja Perubahan Iklim (CCPI) di tahun 2024 merosot sepuluh peringkat dari peringkat ke-26 menjadi ke-36 secara global. Peringkat Indonesia bahkan lebih rendah dari negara tetangga.
Filipina berada pada peringkat ke-6, Thailand di peringkat ke-25, dan Vietnam di peringkat ke-27. Indonesia hanya unggul sedikit dibandingkan Malaysia, yang berada di posisi ke-59.
Kenapa skor kinerja perubahan iklim Indonesia memburuk? Penurunan peringkat ini disebabkan oleh skor rendah dalam kategori kebijakan iklim dan emisi gas rumah kaca (GRK). Skor Indonesia di kategori penggunaan energi yakni medium dan skor tinggi dalam kategori energi terbarukan.
Yang harus diingat, data Bank Dunia 2021 menyebutkan Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara dengan risiko tinggi dampak perubahan iklim. Berbagai dampak perubahan iklim yang dimaksud yakni banjir, suhu panas dan cuaca ekstrem. Indonesia semakin rentan karena 65% penduduknya bermukim di wilayah pesisir. Tercatat sekitar 80% bencana alam di Indonesia terjadi akibat perubahan iklim.
Wartawan : Akshara Abraham
Penulis : Akshara Abraham
Komentar