logo loading

Green News

Pemanasan Global 'Sulap' Tundra dari Penyerap jadi Penghasil Karbon

Peralihan peran itu disebabkan oleh pemanasan global.

 Jumat, 26 April 2024

Ilustrasi. Penelitian menyebut padang tundra yang semula berperan sebagai penyimpan karbon, kini beralih menjadi penghasil karbon yang disebabkan pemanasan global. (PEXELS/Mike Knibbs).


Mataram. Penelitian komprehensif yang dilakukan oleh Universitas Umeå di Swedia menemukan padang tundra yang semula berperan sebagai penyimpan karbon, kini beralih jadi penghasil karbon.

Peralihan ini disebabkan oleh pemanasan global yang mengakibatkan peningkatan aktivitas metabolisme pada organisme tanah dan tanaman.

“Kami mengetahui dari penelitian sebelumnya bahwa kami mungkin akan menemukan peningkatan pernapasan seiring dengan pemanasan, namun kami menemukan peningkatan yang luar biasa, hampir empat kali lebih besar dari perkiraan sebelumnya, meskipun bervariasi seiring waktu dan lokasi,” kata Sybryn Maes dari Universitas Umeå, dilansir earth.com, Senin (22/4).

Penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan yang terdiri atas 70 ilmuwan dari berbagai negara ini menggunakan ruang atap terbuka (open-top chambers/OTCs) pada 28 tundra di seluruh dunia.

Hasilnya, tundra meningkat rata-rata suhu udara sebesar 1,4 derajat Celcius dan suhu tanah sebesar 0,4 derajat. Selain itu, kelembaban tanah menurun sebesar 1,6 persen, sehingga mempengaruhi kemampuan tundra untuk berfungsi sebagai penyerap karbon.

“Pekerjaan kami mewakili penilaian pertama terhadap respons respirasi ekosistem terhadap pemanasan eksperimental di seluruh gradien lingkungan yang luas di tundra, dengan menggabungkan serangkaian faktor pendorong lingkungan yang komprehensif,” kata Profesor Dorrepaa yang ikut dalam penelitian tersebut.

Penelitian juga mengungkap bahwa beberapa daerah punya sensitivitas yang lebih tinggi terhadap pemanasan global. Kawasan Arktik dan pegunungan berpotensi menjadi pabrik karbon yang lebih masif jika pemanasan global tidak segera dihentikan.

“Kami melihat beberapa daerah, khususnya bagian Siberia dan Kanada, menunjukkan sensitivitas yang lebih besar terhadap pemanasan,” terang Matti Kummu dari Aalto University.

Penelitian ini masih berlangsung untuk menemukan dampak pada model-model pemanasan global lainnya. Pasalnya, pergeseran fungsi tundra jadi penghasil karbon bisa berdampak luas, mulai dari pencairan lapisan es, erosi tanah, kepunahan spesies unik hingga perubahan pola vegetasi.


Wartawan : Fathia Nurul Haq

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler