logo loading

Green Culture

Orang-orang Paling Kaya di Dunia Sumbang 15% Emisi Karbon Loh!

Sebanyak 1% orang-orang paling kaya di dunia menyumbang 15% emisi karbon yang memicu perubahan iklim.

 Rabu, 20 Desember 2023

Orang-orang terkaya di dunia menyumbang 15% emisi karbon dari bisnis mereka. Foto ilustrasi: Pexels/Vincent M A Janssen.


Denpasar. Semakin tajir melintir, jejak karbon orang-orang kaya semakin meningkat. Laporan terbaru menyebutkan jika 1% penduduk terkaya di dunia menyumbang 15% emisi karbon yang memicu perubahan iklim.

“Orang kaya memikul tanggung jawab besar dalam bidang ini (melawan perubahan iklim),” tulis laporan yang dirilis PBB tersebut, dikutip Forbes, Rabu (20/12).

“Kaum elit ini perlu mengurangi jejak karbon mereka sebanyak 30 kali lipat agar tetap sejalan dengan target Perjanjian Paris,” tambah laporan tersebut.

Permasalahannya, sebagian kelompok terkaya tidak secara aktif terlibat dalam memerangi perubahan iklim dengan mengurangi emisi karbon. Meski, beberapa lainnya beraksi membantu dunia menghindari konsekuensi terburuk dari perubahan iklim.

Orang kaya seperti Jeff Bezos, Pendiri Amazon, misalnya berjanji menggelontorkan US$ 10 miliar untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari bisnis e-commerce.

Kemudian, orang kaya lain Bill Gates, Pelopor Microsoft dan segudang investasi lainnya, aktif menulis buku untuk mengedukasi masyarakat. Pada Februari 2022 lalu, dia menerbitkan buku bertajuk 'Cara Menghindari Bencana Iklim;.

Orang kaya lain, CEO Tesla Elon Musk, bahkan mendorong produsen mobil di dunia untuk membuat mobil listrik untuk melawan perubahan iklim. Lalu Warren Buffett, Pendiri Berkshire Hathaway, getol menentang perubahan iklim di perusahaannya.

Beberapa perusahaan kelas kakap juga telah menandatangani inisiatif Science Based Targets (SBTi), koalisi organisasi internasional seperti United Nations Global Compass yang secara independen menetapkan target net zero carbon atau emisi nol bersih.

Dengan memenuhi target itu, dunia akan mencegah kenaikan suhu atau pemanasan global lebih dari 1,5 derajat celcius seperti yang diperkirakan para ahli. SBTi pun menetapkan dua tenggat waktu. Pertama, mengurangi separuh emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030. Kedua, mencapai emisi karbon nol pada 2050.


Wartawan : Gungsri Adisri

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler