logo loading

Green News

Monyet Berjatuhan dari Pohon di Meksiko Gegara Heatstroke

Meksiko tengah menghadapi gelombang panas ekstrem.

 Senin, 27 Mei 2024

Gelombang panas ekstrem tengah menerpa Meksiko. Monyet-monyet howler berjatuhan mati dari pohon disinyalir karena dehidrasi dan heat stroke. (PEXELS/Samuel Sweet).


Denpasar. Gelombang panas ekstrem tengah menerpa Meksiko. Monyet-monyet howler berjatuhan mati dari pohon disinyalir karena dehidrasi dan heatstroke.

Setidaknya 83 primata berukuran sedang, yang dikenal dengan panggilan vokal mereka yang menggelegar, ditemukan mati negara bagian Tabasco di pantai Teluk.

Untungnya, beberapa ekor monyet lainnya berhasil diselamatkan oleh warga, termasuk lima yang dibawa ke dokter hewan setempat.

“Mereka (monyet) tiba dalam kondisi kritis, dengan dehidrasi dan demam. Mereka seperti kain lap yang lemas. Itu merupakan heat stroke (panas ekstrem),” tutur Sergio Valenzuela, Dokter Hewan di rumah sakit setempat, seperti dilansir the Guardian, Kamis (23/5).

Gelombang panas brutal di Meksiko tersebut dikaitkan dengan kematian setidaknya 26 orang sejak Maret 2024. Dokter hewan dan penyelamat menyebut gelombang panas ini telah membunuh puluhan dan mungkin ratusan monyet howler.

Di Kota Tecolutilla, Tabasco, monyet-monyet mati mulai muncul pada Jumat lalu. Saat itu, tim sukarelawan pemadam kebakaran dan penyelaman setempat datang dengan lima monyet di bak truk.

Valenzuela meletakkan es di tangan dan kaki kecil monyet-monyet yang lemas, serta menyambungkan mereka ke infus.

Sejauh ini, monyet-monyet tersebut tampak mulai pulih. Yang sebelumnya lesu dan mudah ditangani, sekarang berada di dalam kandang di kantor Valenzuela. 

"Mereka mulai pulih. Mereka menjadi agresif. Mereka mulai menggigit lagi," pungkasnya, menjelaskan bahwa itu adalah tanda sehat bagi makhluk yang biasanya pemalu.


Wartawan : Ronatal Siahaan

Penulis : Gungsri Adisri

Komentar

Terpopuler