Green News
ESDM Berbenah Demi Gaet Investor Migas: No Gross Split, Bank Guarantee Lebih Murah
Pemerintah juga menyiapkan dua regulasi untuk perombakan menyeluruh dari kebijakan yang sudah ada.
Senin, 20 Mei 2024
Kementerian ESDM berbenah kebijakan untuk menggaet investor migas, antara lain tidak mewajibkan gross split dan bank guarantee menjadi lebih murah. (PEXELS/Ganesh Rumsumair).
Denpasar. Pemerintah melalui Kementerian ESDM berbenah kebijakan untuk menggaet investor minyak dan gas (migas). Di antaranya, penerapan syarat dan ketentuan Production Sharing Contract (PSC) baru, exploration privileges, dan insentif hulu migas.
Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM Ariana Soemanto mengaku telah meningkatkan kebijakan untuk meningkatkan investasi pada eksplorasi dan produksi.
"Pertama, yaitu pemberlakukan syarat dan ketentuan baru untuk kontrak kerja sama. Terdapat kontrak cost recovery dan gross split. Pemerintah tidak lagi mewajibkan kontraktor untuk menggunakan gross split. Ini bukti bahwa pemerintah beradaptasi," ungkap Ariana pada Plenary Session IPA Convex, dilansir esdm.go.id, Jumat (17/5).
Beberapa hal menarik lainnya, yaitu bank guarantee lebih murah sebesar US$500 ribu untuk joint study, penawaran langsung tanpa joint study, hingga eksklusivitas unconventional hydrocarbon, di mana hal itu dapat dilakukan oleh kontraktor konvensional yang sudah ada dan biaya joint study sebagai biaya operasional.
Terkait exploration privileges, prosedur fasilitas data eksplorasi menjadi lebih mudah dan dapat dialihkan ke area terbuka dan biaya keanggotaan data dapat dipulihkan.
Kemudian, sambung Ariana, pemerintah juga memberikan insentif pada masa eksplorasi di mana masa eksplorasi dapat diperpanjang dari maksimal 10 tahun bagi kontraktor yang masih ingin bekerja mencari cadangan migas.
"Contoh, penemuan cadangan gas 5 TCF di WK North Ganal Kalimantan Timur. Tanpa ada perpanjangan masa eksplorasi, cadangan gas ini tidak akan ditemukan. Kebijakan ini menemukan cadangan Geng North yang membuktikan bahwa kerja sama pemerintah dan kontraktor berperan penting dalam mendorong eksplorasi," jelas Ariana.
Upaya lainnya berupa pemberian insentif hulu migas. Dalam hal ini, lanjut dia, pemerintah terbuka untuk bernegosiasi untuk membantu kontraktor melalui berbagai insentif fiskal atau pajak.
Berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 199 Tahun 2021 tentang Pedoman Insentif Hulu, 12 kontraktor telah menerima peningkatan keekonomian proyek dari insentif yang diberikan. Sedangkan, 10 kontraktor lainnya masih dalam proses evaluasi dan negosiasi.
Ariana menambahkan inovasi kebijakan mendatang yang akan diterbitkan untuk industri hulu migas, antara lain The New Simplified Gross Split PSC dan pengembangan proyek Carbon Capture Storage (CCS). "Setidaknya ada dua regulasi yang tengah disiapkan yang merupakan perombakan menyeluruh dari model yang sudah ada," tandasnya.
Wartawan : Gungsri Adisri
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar