Green News
Crazy Rich India Bangun Proyek Energi Bersih, 5 Kali Ukuran Paris
Adani Green Energy Limited (AGEL) akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 30 GW.
Rabu, 27 Maret 2024
Ilustrasi. Adani Green Energy Limited (AGEL) akan membangun pembangkit listrik berkapasitas 30 GW untuk 16 juta rumah tangga di India. (PIXABAY).
Mataram. Adani Green Energy Limited (AGEL) membangun pembangkit listrik energi bersih terbesar di dunia di Gujarat, India Barat. Pembangkit listrik tersebut bernama Khavda Renewable Energy Park.
Pembangkit listrik seluas lima kali kota paris ini berkapasitas produksi 30 GigaWatt dan diharapkan dapat menyediakan listrik bersih untuk 16 juta rumah di India.
“Tidak ada pilihan bagi India selain mulai melakukan hal-hal dengan ukuran dan skala yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya,” ujar direktur eksekutif Adani Green Energy Limited (AGEL) Sagar Adani, dilansir CNN, pekan lalu.
Baca juga:
Kate Winslet, Zoe Saldana dan Sigourney Weaver Foto di Bawah Air Kampanye Konservasi Laut
Adani Group merupakan grup usaha milik konglomerat India Gautam Adani. Grup usaha ini dikenal sebagai importir batu bara terbesar di India dengan anak usaha di berbagai bidang, mulai dari pelabuhan, media, semen hingga pembangkit listrik.
Menurut Sagar Adani, biaya pembangunan Khavda Renewable Energy Park mencapai US$420 miliar. Targetnya, pembangkit listrik terbarukan selesai dibangun dalam lima tahun mendatang.
Sebanyak 70% dari total pasokan listrik di India masih bergantung pada batu bara. Pemerintah India berencana untuk menginvestasikan US$100 miliar dalam transisi energi selama dekade berikutnya, dengan 70% dari investasi ditujukan untuk energi ramah lingkungan.
India merupakan negara dengan populasi mencapai 1,43 miliar jiwa. Diproyeksikan, sebanyak 600 juta jiwa di antaranya akan masuk dalam kelompok masyarakat menengah atas dalam satu dekade mendatang.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan naiknya kebutuhan listrik India saat kelas menengahnya bertambah nanti. Karenanya, upanya transisi kepada sumber energi terbarukan harus berkompetisi dengan upaya memenuhi pasokan listrik bagi seluruh masyarakat India.
"Semua orang akan senang jika kita dapat memperoleh 100% pasokan energi dari sumber energi berkelanjutan, tetapi secara praktis, hal tersebut bukan pilihan saat ini," ujar Adani.
Direktur lembaga Sydney-based think tank Climate Energy Finance Tim Buckley sempat melayangkan kritiknya pada Adani yang berkomitmen pada sumber energi hijau tanpa menghentikan investasinya pada energi fosil. “(Gautam) Adani terus berjalan di kedua sisi jalan," ucapnya.
Grup Adani tidak hanya merupakan salah satu pengembang dan operator tambang batu bara terbesar di India, namun juga mengoperasikan Tambang Batu Bara Carmichael yang kontroversial di Australia. Hal ini memicu kritik dari aktivis lingkungan di Australia.
“Daripada menghabiskan miliaran dolar untuk proyek bahan bakar fosil baru, India akan lebih terlayani jika Adani mengerahkan 100% upaya dan sumber dayanya untuk mengembangkan teknologi nol emisi yang berbiaya rendah,” tukas Buckley.
Baca juga:
Alarm Krisis Iklim Berdering Kencang
Wartawan : Fathia Nurul Haq
Penulis : Gungsri Adisri
Komentar